Polisi di lokasi penembakan di Monterey Park, California/Net
Dua di antara 11 korban tewas dalam peristiwa penembakan massal di studio dansa Monterey Park, adalah warganegara Amerika Serikat keturunan Taiwan.
Perwakilan diplomatik de facto Taiwan di Los Angeles, Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECO), mengabarkan hal itu dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN pada Selasa (24/1).
"Dua orang Taiwan-Amerika termasuk di antara korban penembakan massal yang mematikan di Taman Monterey," katanya.
TECO mengatakan pihaknya sedang membantu anggota keluarga salah seorang korban yang tinggal di Taiwan dan berencana datang ke Los Angeles sesegera mungkin.
Korban lainnya adalah seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Filipina.
Konsulat Jenderal Filipina di Los Angeles dalam pernyataannya pada hari Senin, mengatakan bahwa pihaknya sangat kaget dan sedih.
Konsulat Filipina mengatakan siap membantu keluarga korban jika mereka meminta bantu
Tragedi penembakan massal Malam Tahun Baru Imlek pada Sabtu (21/1) membuat kaget masyarakat California, terutama komunitas Monterey Park di mana mayoritas Asia berada di kota itu.
Tiga hari telah berlalu, tetapi trauma masih dirasakan oleh sebagian penduduk. Walikota Monterey Park, Henry Lo, mengatakan, masyarakat membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa sembuh dari trauma.
Penembakan massal di sebuah studio tari terjadi pada perayaan malam Tahun Baru Imlek, Sabtu pekan lalu.
Pelaku, Huu Can Tran, berusia 72 tahun, masuk ke Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park dan melepaskan tembakan hingga membunuh 11 orang dan melukai 9 lainnya.
Dia kemudian pergi ke klub kedua, di Alhambra. Di lokasi ini, serangan Tran dihalau oleh Brandon Tsay, salah satu pengunjung studio. Tsay berusaha merebut senjatan Tran dan menggulingkannya. Tran kemudian berhasil kabur dengan van putih.
Selang beberapa jam, polisi menemukan van tersebut
. Tran ditemukan tewas di dalam van dengan luka tembakan. Polisi menyimpulkan Tran menembak dirinya sendiri.