Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Masyarakat Harus Aktif dan Konsisten Kritisi Kebijakan Pemerintah

SELASA, 24 JANUARI 2023 | 22:27 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masyarakat haru proaktif mengawasi dan mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Hal ini, untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah benar-benar pro rakyat.

Politisi kawakan Rizal Ramli mengatakan, bila masyarakat bergeming terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, maka kesejahteraan dan keadilan semakin jauh dari harapan.

Terlebih, kata dia, pemerintah tidak jarang mengeluarkan kebijakan untuk cek ombak alias respon masyarakat. Sepert rencana pemerintah untuk menaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 15 persen.


Kala wacana itu mencuat, kata dia, semua kalangan langsung bereaksi dan mengkritisi kebijakan itu. Alhasil, pemerintah pada akhirnya menaikan 11 persen.

"Pemerintah tes ombak dulu, kalau ada reaksi mundur. Kalau nggak ada reaksi dari masyarakat kebijakannya dilanjutkan," ujar Rizal Ramli di Jakarta, Selasa (24/1).

Mantan Menko Ekuin era Gus Dur ini, juga mewanti-wanti adanya kudeta konstitusi berupa perpanjangan masa jabatan presiden atau penambahan periode yang dilakukan sejumlah elit politik.

Meski wacana itu kadang muncul dan tenggelam, hal itu tetap harus diwaspadai dan dikritisi, karena modus operandinya selalu melakukan cek ombak.

Padahal, sambungnya, hal ini sudah kembali ditegaskan oleh presiden RI ke-5, sekaligus putri dari Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT PDI Perjuangan saat menyampaikan jabatan dua periode sudah cukup di hadapan Presiden Joko Widodo.

“Di-roasting Mbak Megawati supaya stop makar konstitusi, stop perpanjangan masa jabatan, tapi gerombolan makar terus bergerilya. Pakai big data lah, pakai pollingRP berbayar, pakai kades-kadeslah," tuturnya.

Seharusnya, kata Rizal Ramli, Jokowi memanfaatkan waktu di akhir jabatannya sebagi presiden dalam menepati janjinya dalam mensejahterakan rakyat, bukan melakukan manuver politik untuk mengamankan kepentingannya.

"Tugas negara adalah mengusahakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Namun, yang terjadi justru jauh panggang dari api. Kesejahteraan tersebut makin jauh dari harapan rakyat," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya