Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Desak Pengerahan Pasukan Bersenjata Khusus Internasional ke Haiti

SELASA, 24 JANUARI 2023 | 13:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah situasi yang semakin memanas di Haiti, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak agar pasukan bersenjata khusus internasional dikerahkan ke negara itu.

Dimuat Outlook India pada Selasa (24/1), desakan itu dikeluarkan oleh Sekjen PBB setelah adanya laporan dari Kantor Terpadu PBB di Haiti, terkait kondisi kekerasan geng dan pelanggaran HAM di negara itu yang telah mencapai tingkat kritis

“Orang-orang Haiti menderita hak asasi manusia dan darurat kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade,” tulisnya.

Meskipun pengepungan di terminal bahan bakar oleh kelompok geng Haiti sejak tahun lalu dikabarkan telah berakhir. Namun, menurut Guterres, pasukan khusus masih terus diperlukan untuk memastikan bahwa infrastruktur utama dari negara itu tidak kembali dihalangi dan membantu Haiti untuk keluar dari kekerasan geng.

Tahun lalu, jumlah pembunuhan di negara itu tercatat mengalami lonjakan hingga 35 persen, dengan lebih dari 2.100 orang terbunuh serta 1.350 orang lainnya diculik.

Angka tersebut merupakan angka yang lebih tinggi dua kali lipat dari tahun lalu.
Kepolisian di Haiti juga mengaku telah kekurangan dana dan sumber daya di negara berpenduduk 11 juta orang itu, di mana saat ini anggota kepolisian tercatat hanya sekitar 9.700 petugas yang aktif.

Sayangnya, di antara ribuan anggota tersebut, ada kecurigaan bahwa anggota kepolisian ikut ke dalam geng Haiti, yang membuat mereka semakin kekurangan sumber dayanya.

“Ada juga dugaan bahwa sejumlah besar polisi nasional, mungkin terkait dengan geng,” kata Guterres.

Kini, negara itu dilaporkan akan segera mengadakan pemilu, meski belum diketahui tanggal pastinya. Namun Guterres telah meminta pasukan khusus untuk turut membantu Haiti dalam mengamankan masyarakat yang berniat memberikan suaranya.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara termasuk Kanada dan AS telah menawarkan pelatihan dan sumber daya termasuk kendaraan lapis baja, akan tetapi sebagian besar anggota polisi masih kalah bersaing dengan geng-geng yang kekuatan dan kontrol teritorialnya telah meluas sejak Presiden Jovenel Moïse dibunuh di kediaman pribadinya pada Juli 2021.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya