Puti Guntur Soekarno dan Guntur Soekarnoputra/Net
Tulisan Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra menyinggung soal trah Soekarno yang seharusnya jatuh pada garis laki-laki bukan perempuan menyita perhatian. Tulisan Guntur, dimuat di Harian Kompas edisi Senin (23/1), dengan judul "Meluruskan Salah Kaprah di Sekitar Bung Karno".
Soal tulisan Guntur, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat, pernyataan tersebut tersebut sah-sah saja dilontarkan sebagai anak kandung Bung Karno.
"Kalau saya sih melihatnya begini ya, ya ini kan opini Pak Guntur, boleh-boleh saja," kata Hensat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/1).
Menurutnya, urusan trah Bung Karno seharusnya ditentukan secara kekeluargaan. Pasalnya, rakyat hanya bisa melihatnya sebagai anak dan cucu Bung Karno yang saat ini eksis di politik Tanah Air.
"Yang disampaikan Pak Guntur itu berdasarkan ranah keluarga ya, jadi boleh-boleh saja. Secara garis Jawa, yang nurun garis kakung dari garis laki-laki bukan perempuan," ujarnya.
Penggagas Lembaga Survei KedaiKOPI ini justru mempertanyakan konflik internal trah Bung Karno yang hingga kini masih menjadi perbincangan publik. Terlebih, Guntur dengan berani menyuarakan aspirasinya lewat media massa.
"Pertanyaannya begini sebetulnya apakah ada persaingan di antara anak-anak Soekarno? Kenapa enggak didiskusikan ke internal keluarga. Sampai didiskusikan keluar itu sesuatu itu," tutupnya.