Berita

Tempat wisata Machu Picchu di Peru/Net

Dunia

Aksi Protes Masih Bergejolak, Peru Tutup Sementara Tempat Wisata Machu Picchu

MINGGU, 22 JANUARI 2023 | 11:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah aksi protes dan kerusuhan yang masih terus bergejolak di Peru, pemerintah telah menangguhkan Machu Picchu, salah satu tempat wisata terkenal yang kerap didatangi para pelancong asing.

Direktorat Kebudayaan Terdesentralisasi dan Direktorat Suaka Sejarah Machu Picchu mengumumkan penangguhan tersebut pada Sabtu (21/1), setelah jalur kereta api rute Urubamba-Ollantaytambo-Machu Picchu rusak dan diblokir selama protes anti-pemerintah yang meluas pada Kamis (19/1).

"Masuknya turis ke Benteng Machu Picchu dan Jaringan Jejak Inca ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut," tulis pernyataan pemerintah, yang dimuat ANI News pada Minggu (22/1).

Imbas dari layanan kereta api yang ditangguhkan itu telah menyebabkan 417 orang, termasuk 300 wisatawan asing sempat terdampar di distrik Machu Picchu.

Menurut laporan dari Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Luis Helguero, beberapa turis telah dievakuasi dengan berjalan kaki, akan tetapi perjalanan itu memakan waktu setidaknya enam hingga tujuh jam lamanya.

Atas situasi yang tidak terkendali itu, pihak PeruRail mengucapkan permohonan maafnya kepada para wisatawan yang terjebak, dan para pelancong lainnya yang berniat ke Machu Picchu.

"Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang kami, karena situasi di luar kendali perusahaan (akibat) protes di Cuzco," kata pernyataan itu.

Sementara untuk turis yang telah memiliki tiket untuk 21 Januari atau setelahnya, menurut pernyataan itu, mereka dapat mengklaim pengembalian uang hingga satu bulan setelah protes berakhir.

Peru terus mengalami kekerasan terburuk di negaranya dalam beberapa dekade terakhir akibat konflik politik. Para pengunjuk rasa menginginkan diadakannya pemilihan presiden baru, dan menuntut pengunduran diri  Presiden Dina Boluarte. Mereka juga menginginkan mantan Presiden Pedro Castillo, yang saat ini berada dalam penahanan pra-sidang untuk dibebaskan.

Aksi kerusuhan tersebut terus meluas pada pekan ini, di mana para demonstran menyerbu Universitas Nasional San Marcos, dan membakar kantor polisi, serta menyerang gedung-gedung pemerintahan dan bisnis swasta di seluruh negeri.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya