Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Khawatir Ukraina Kalah, Borrell Ingatkan Sejarah Kemenangan Rusia Melawan Napoleon dan Hitler

SABTU, 21 JANUARI 2023 | 13:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menduga bahwa Rusia sudah kalah dalam perangnya dengan Ukraina dan menderita banyak kerugian karena berkinerja buruk, adalah sebuah kekeliruan mengingat Moskow memiliki sejarah memenangkan perang yang panjang.

Komisaris Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengingatkan hal itu pada Jumat (20/1) seraya menekankan bahwa Barat harus terus mengirim senjata ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan Rusia.

“Rusia adalah negara besar, negara besar yang terbiasa berjuang sampai akhir, hampir kalah dan kemudian pulih,” kata Borrell dalam pidatonya di Madrid. Ia mengingatkan tentang bagaimana Rusia bisa unggul dalam invasi tahun 1812 oleh kekaisaran Prancis Napoleon Bonaparte dan invasi tahun 1941 oleh Adolf Hitler sebagai contoh sejarah ini.

“Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Rusia telah kalah perang atau militernya tidak kompeten,” tegas Borrell.

Menurutnya, jika saat ini Rusia terlihat kalah dengan beberapa kerugian, Rusia sebenarnya tetapi masih memiliki kekuatan dan kapasitas yang sangat besar untuk melanjutkan pertempuran.

Karena itu, katanya, sekaranglah waktunya untuk terus mempersenjatai Ukraina dengan material dan sarana militer yang diperlukan untuk mengobarkan jenis perang yang harus dilakukan.

"Ini tidak hanya perang defensif tetapi yang memungkinkannya untuk mengambil inisiatif dan mematahkan garis depan, bagaimana  mencegah Rusia meluncurkan serangan baru yang sangat kuat dalam beberapa bulan," kata Borell.

Napoleon yang memimpin pasukan multinasional dari seluruh Eropa dan didominasi Prancis, berusaha meluncurkan invasinya ke Rusia, tetapi ternyata gagal membuat Rusia tunduk. Perang tersebut berakhir dengan kavaleri Rusia di jalanan Paris dua tahun kemudian.

Kemudian, upaya Hitler untuk melakukan agresinya ke Moskow juga tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Hitler yang dibantu oleh banyak sekutu dan pengikut kontinental, ternyata gagal mencapai Moskow. Tentara Axis dihancurkan di Stalingrad dan kembali ke Kursk, dengan tentara Rusia merebut Berlin pada tahun 1945.

Dalam perang Rusia-Ukraina, Kremlin meyakini bahwa  AS dan sekutunya menyalurkan senjata, amunisi, dan pasokan senilai hampir 100 miliar dolar AS ke militer Ukraina sepanjang 2022, hanya untuk mengalahkan Rusia.

Pengiriman pasokan yang terus menerus membuahkan hasil. Dalam beberapa kesempatan, pasukan Ukraina terlihat mengalami kemajuan. Sebaliknya, pasukan Rusia mulai kewalahan dan mengalami banyak kerugian.  

Borrell dan sekutu UE terus bersikeras mengirimkan pasokan ke Ukraina tetapi membantah bahwa Barat sedang berperang melawan Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya