Tentara Korea Selatan menyusun peluru Howitzer 155mm AS, selama latihan militer di Goseong, Korea Selatan, 4 April 2016/Net
Amerika Serikat terus berupaya membantu Ukraina melawan invasi Rusia dengan menyediakan pasokan militer mereka, termasuk yang ditempatkan di Korea Selatan.
Departemen Pertahanan AS dalam laporannya tidak menyatakan jenis peralatan apa yang akan diminta, tetapi laporan sebelumnya menunjukkan bahwa AS mengambil peluru artileri dari Seoul.
US Forces Korea sudah mengkonfirmasi permintaan Pentagon tersebut.
"Itu tidak akan berdampak pada operasi kami dan kemampuan kami untuk melaksanakan komitmen kuat kami untuk membela sekutu kami, Republik Korea," kata seorang juru bicara, seperti dikutip dari
RT, Jumat (20/1).
Juru bicara itu tidak merinci jenis peralatan apa yang diminta, berapa banyak yang akan disediakan, atau apakah ada yang sudah ditransfer.
New York Times dalam laporan mengatakan, Pentagon telah memberikan peluru artileri 155mm kepada Ukraina dari persediaannya di Korea Selatan dan Israel.
"AS telah memasok Ukraina dengan lebih dari satu juta peluru ini, “sebagian besar†yang berasal dari kedua negara ini," lapor surat kabar itu, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Laporan media selama berbulan- bulan menunjukkan bahwa upaya yang dipimpin AS untuk mempersenjatai Ukraina telah membuat persediaan di beberapa negara NATO hampir habis.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin melakukan perjalanan ke Jerman minggu ini untuk memimpin pertemuan 'Defense Contact Group', sebuah panel yang terdiri dari hampir 50 negara untuk menjanjikan paket senjata baru untuk Ukraina.
Berbicara sebelum pertemuan Kamis, Austin mengatakan AS sedang berupaya untuk memberi energi pada basis industri untuk memproduksi lebih banyak senjata dan amunisi.
Namun sayang, pertemuan Jumat gagal menyepakati pengiriman artileri Leopard 2 Jerman ke Ukraina, salah satu yang diagendakan dalam pertemuan tersebut.