Berita

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius/Net

Dunia

NATO Belum Sepakat, Ukraina Gagal Dapat Bantuan Tank Leopard Jerman

SABTU, 21 JANUARI 2023 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara-negara penting NATO gagal mencapai kesepakatan tentang pengiriman tank tempur Leopard 2 ke Ukraina.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius usai pertemuan donor militer Barat untuk Kyiv di pangkalan udara AS Ramstein di Jerman pada Jumat (20/1) waktu setempat.

"Tidak ada pendapat bulat tentang pengiriman tank buatan Jerman ke Kyiv," kata Pistorius kepada awak media, seperti dikutip dari AFP.


"Semua pro dan kontra harus ditimbang dengan hati-hati," ujarnya. Ia sendiri tidak yakin apakah akan ada keputusan lainnya  dalam waktu dekat.

Pistorius juga mengatakan, anggapan bahwa Jerman menghalangi koalisi solid yang bersedia mengirim tank ke Ukraina adalah salah. Banyak anggota NATO yang berpendapat bahwa ada alasan kuat untuk menentang pengiriman persenjataan tersebut ke Ukraina.

"Jerman, bagaimanapun, bersiap untuk mengirimkan tank dengan cepat jika lampu hijau diberikan," kata Pistorius.

Dia juga mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan inspeksi tank nasional untuk menentukan jumlah peralatan yang dimiliki negara tersebut baik di Angkatan Bersenjata Jerman, Bundeswehr, maupun di gudang industri.

"Kementerian Pertahanan saat ini diharapkan memeriksa apakah peralatan di penyimpanan kompatibel dengan tank buatan Jerman yang digunakan oleh negara lain," menurut Pistorius.

Pistorius menghindari pertanyaan tentang apakah Berlin akan memberikan izin ekspor ulang ke Polandia dan negara lain yang mungkin berusaha mengirim tank buatan Jerman ke Ukraina. Ia hanya mengatakan bahwa segala keputusan ada di pihak Kanselir Olaf Scholz.

Jerman telah lama enggan memasok senjata yang lebih berat ke Kyiv, dengan alasan ingin menghindari menjadi pihak langsung dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Berlin juga bersikeras tidak akan membuat keputusan seperti itu secara sepihak, menambahkan bahwa koordinasi dengan anggota NATO lainnya, terutama AS dan Prancis, adalah penting.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya