Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Polandia Bisa Kirim Tank Leopard ke Ukraina Tanpa Persetujuan Jerman

JUMAT, 20 JANUARI 2023 | 13:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keputusan Polandia untuk mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina akan tetap dilakukan bahkan tanpa izin Jerman sekalipun.

Isyarat tersebut diutarakan oleh Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Kamis (19/1), menjelang pertemuan negara donor Ukraina yang akan digelar pada Jumat (20/1).

Menurut Morawiecki, perizinan Jerman masih bisa mereka usahakan, namun prioritas utama saat ini adalah membantu pasukan Ukraina yang terdesak oleh Rusia.

"Persetujuan adalah kepentingan sekunder di sini, kami akan mendapatkan persetujuan ini dengan cepat, atau kami akan melakukan apa yang diperlukan sendiri," ujarnya, seperti dimuat Reuters.

Seorang juru bicara pemerintah tidak segera tersedia untuk mengomentari apakah yang dimaksud Morawiecki itu merujuk pada Polandia sendiri atau seluruh kelompok negara dapat mengirim tank tanpa persetujuan Jerman.

Tetapi, Polandia memang telah memberi isyarat bahwa mereka hanya akan mengirim tank sebagai bagian dari koalisi yang lebih besar.

Polandia dan sekutu NATO lainnya mendesak Jerman sebagai pembuat Leopard 2 agar memberi mereka lampu hijau untuk mengirim tank tersebut ke Ukraina.

Negara pendonor senjata Ukraina menilai sudah saatnya mengirimkan Leopard di tengah upaya keras Kyiv untuk membalikan keadaan.

Jerman enggan mengirim senjata ofensif berat karena akan memicu perluasan eskalasi di Ukraina.

Hingga kini, Jerman bahkan menahan persetujuan ekspor ulang dari sekutu yang ingin membeli tank Leopard 2 darinya.

Sebuah kabar lokal mengatakan Jerman mungkin akan mengizinkan pengiriman Leopard, jika Amerika Serikat juga bersedia untuk memberikan tank tempur Abrams miliknya sendiri ke Kyiv.

Namun, AS keberatan karena tank Abrams dinilai tidak efisien dan boros bahan bakar.

AS kemudian menekan Jerman lagi dengan menyebut Macan Tutul buatan Berlin lebih baik karena telah tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya