Berita

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan orasi ilmiah di hadapan 1.204 wisudawan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat/Ist

Politik

Ganjar: Modal Sumber Daya Alam Bisa Jadikan Indonesia Penguasa Pasar di Tengah Resesi

KAMIS, 19 JANUARI 2023 | 15:21 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Bermodal sumber daya alam yang melimpah, Indonesia diyakini bisa melakukan lompatan dan mengambil momentum menjadi penguasa pasar di tengah ancaman resesi global.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo  saat memberikan orasi ilmiah di hadapan 1.204 wisudawan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).

Krisis global yang terjadi saat ini, dikatakan Ganjar, membuat sepertiga negara di dunia atau sekitar 70 negara di dunia terancam resesi.


"47 di antaranya sudah menjadi pasien IMF. Artinya, seluruh negara itu bakal mengalami kondisi sebagaimana yang pernah kita hadapi pada tahun 98," ujar Ganjar.

Ganjar memaparkan, dengan catatan inflasi di angka 5,51 persen, kondisi Indonesia lebih baik dibanding negara lain. Jika dilakukan lompatan lebih tinggi, optimalisasi sumber daya alam, maka Indonesia akan menjadi negara kuat.

"Langkah awal yang mesti kita lakukan adalah menghitung ulang seberapa sih kekayaan dan kekuatan negara kita. Kalau bicara soal energi, misalnya. Berapa sih potensi yang negara kita miliki, berapa sih produksinya, berapa sih yang kita manfaatkan?" tegasnya.

Ganjar merinci, potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia saat ini sebesar 3.600 Gigawatt. Sementara pemanfaatannya masih 11,15 GW. Belum lagi potensi Nikel yang berlimpah, yang sudah ditetapkan tidak boleh lagi dijual mentah.

Lanjutnya, begitu juga potensi kelautan, perkebunan, peternakan, industri, pengembangan teknologi sampai kebudayaan. Sekarang persoalannya adalah seberapa kuat mentalitas kita untuk menuju ke sana.

Pada sisi lain, politisi PDI Perjuangan ini, pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Begitu juga universitas, perusahaan atau kaum industri juga tidak bisa berjalan sendiri. Semua harus saling bergandeng tangan, harus saling mengingatkan.

"Kalau kita berhasil melewati tahun ini dengan gemilang, maka prediksi pada tahun 2045 Indonesia menjadi negara adidaya, negara dengan perekonomian terkuat ke empat di dunia bakal jadi kenyataan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya