Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas/Net
Ungkapan duka cita disampaikan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas atas kecelakaan helikopter di Brovary, Ukraina, yang menewaskan belasan orang termasuk Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrsky.
"Estonia berduka bersamamu," tulis Kallas di Twitter, seperti dikutip dari News Err, Kamis (19/1).
"Pengingat tragis lainnya dari harga yang sangat mahal yang dibayar Ukraina selama perjuangan kemerdekaannya melawan Rusia," lanjutnya.
Ungkapan duka juga disampaikan Presiden Estonia Alar Karis.
"Saya bersedih atas kecelakaan mengerikan yang menyebabkan kerugian termasuk Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky dan rekan-rekannya, yang sangat kritis terhadap upaya Ukraina untuk mempertahankan negara mereka," tulis Karis di Twitter.
Kementerian Dalam Negeri Estonia mengkonfirmasi kepada News Err, bahwa Menteri Dalam Negeri Lauri Laanemets telah menghubungi langsung Wakil Menteri Dalam Negeri Meri Akopyan untuk menyampaikan belasungkawa secara pribadi.
"Seorang anak muda yang ambisius dengan semangat juang dan rasa keadilan dan yang visi dan rencananya sangat menakjubkan," tulis Laanemets tentang Monastyrsky dalam sebuah posting di Facebook. Ia berbagi foto saat keduanya berjabat tangan dan menyeringai saat bertemu pada Desember lalu.
Laanemets kemudian mengenang sosok Monastyrsky sebagai pemimpin dengan pribadi yang baik, yang tidak akan ia lupakan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu sore, Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu menggambarkan kecelakaan helikopter itu sebagai sebuah tragedi, dan mencatat bahwa korban termasuk anak-anak.
"Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki, tetapi kami tahu bahwa perang Rusia melawan Ukraina telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang," kata Reinsalu.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada orang-orang Ukraina dan keluarga para korban, dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka," lanjutnya.
"Adalah tugas Estonia dan komunitas internasional untuk menawarkan setiap dukungan kepada Ukraina sampai ia memenangkan perang, dan memastikan bahwa tidak ada kejahatan yang dilakukan di Ukraina yang tidak dihukum," tambah Reinsalu.