Berita

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia, Arief Poyuono/Net

Politik

Arief Poyuono: Proyek Lumbung Pangan Ngapusi Jokowi

RABU, 18 JANUARI 2023 | 14:25 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Program pangan nasional terancam gagal total. Ancaman ini menguat lantaran adanya dugaan ketidakberesan proyek lumbung pangan nasional di Kementerian Pertanian RI.

Bahkan Komisi IV DPR RI berencana membentuk panitia kerja (Panja) proyek lumbung pangan nasional di Kalimantan, Sumatera, NTT, dan Papua.

"Program pangan nasional bisa gagal total nih. Siap-siap terjadi impor pangan besar-besaran dengan harga yang sangat mahal, itu pun kalau masih ada negara yang mau mengekspor pangannya di tahun 2023," kata Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia, Arief Poyuono, Rabu (18/1).

Persoalan ini sangat serius untuk ditindaklanjuti. Oleh karenanya, Arief Poyuono meminta Kejaksaan Agung, KPK, hingga Polri turun tangan mengusut potensi pelanggaran hukum dalam program yang masuk Proyek Strategi Nasional (PSN).

"Kejagung, KPK, Polri perlu turun tangan menyidik dugaan kuat korupsi besar-besaran pada proyek pangan nasional yang sudah ngapusi (membohongi) Presiden Jokowi," tegasnya.

Menurut Arief Poyuono, potensi dugaan korupsi bisa ditelusuri dari laporan perkembangan proyek lumbung pangan. Misalnya, laporan tanaman pangan gagal tumbuh akibat hama atau tanah yang kurang subur. Bisa saja laporan tersebut disengaja oleh oknum di kementerian yang kongkalikong dengan pihak kontraktor.

Karena itu, kata Arief Poyuono, kegagalan proyek lumbung pangan bisa jadi catatan Presiden Jokowi untuk menilai kinerja Menteri Pertanian yang diberi tugas menyiapkan proyek lumbung pangan nasional.

"Ini bisa jadi sebuah catatan untuk mencopot Menteri Pertanian," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya