Berita

Presiden Tunisia Kais Saied/Net

Dunia

Hina Presiden, Mantan Kepala Kabinet Kepresidenan Tunisia Diganjar 14 Bulan Penjara

RABU, 18 JANUARI 2023 | 09:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman in absentia selama 14 bulan penjara kepada mantan Kepala Kabinet Kepresidenan Nadia Akacha dalam persidangan yang digelar Selasa (17/1) waktu setempat.

AFP
melaporkan, Akacha didakwa sehubungan dengan rekaman audio yang berisi komentar menghina Presiden Kais Saied.

Kasus berawal ketika serangkaian rekaman suara yang dikaitkan dengan Akacha tentang suasana di belakang panggung Istana dan pertemuan Presiden Saied dengan sejumlah pejabat asing telah dibagikan secara besar-besaran di jejaring sosial pada April 2021, menjadi berita utama di Tunisia.


Rekaman itu dirilis tiga bulan setelah Akacha mengundurkan diri dari jabatannya setelah menjabat sebagai pembantu terdekat presiden selama dua tahun. Kantor kejaksaan Tunis membuka penyelidikan pada awal Mei untuk menentukan keaslian rekaman tersebut.

Dalam beberapa kasus, wanita tersebut mengkritik presiden dan anggota staf atau berbagi gosip tentang mertuanya.

Akacha membantah menjadi wanita dalam rekaman tersebut, menggambarkannya sebagai palsu yang bertujuan untuk melemahkan mantan bosnya.

Seorang pengacara dengan pelatihan, Akacha ditunjuk sebagai penasihat hukum di kabinet presiden pada akhir 2019 sebelum pada Januari 2020 menjadi direktur kabinet Presiden Saied. Dia menemaninya dalam semua perjalanannya, di Tunisia dan luar negeri.

Dia mengumumkan pengunduran dirinya dengan alasan "perbedaan pendapat mendasar, sehubungan dengan kepentingan" negara. Menurut media, dia pindah ke Prancis setelah meninggalkan jabatannya.

Setelah berbulan-bulan kebuntuan politik, Saied, yang terpilih pada akhir 2019, mengambil alih kekuasaan penuh pada akhir Juli 2021 dengan memberhentikan Perdana Menteri dan menangguhkan Parlemen, sebelum membubarkannya pada Maret 2022.

Para pengkritik menuduh Saied mendirikan otokrasi baru di negara yang menjadi tempat lahir Arab Spring pada 2011 itu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya