Anggota komisi VII DPR RI Yulian Gunhar/Net
Anggota komisi VII DPR RI Yulian Gunhar menyesalkan terjadinya bentrokan di Morowali Utara, antara karyawan warga negara asing (WNA) dengan warga negara Indonesia (WNI) PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Apalagi bentrokan tersebut sampai menyebabkan sejumlah orang tewas.
“Adanya korban jiwa dalam insiden bentrokan tersebut sangat disayangkan, dan kami menyampaikan duka mendalam bagi korban bentrokan yang terjadi di PT GNI Morowali Utara itu,†katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/1).
Gunhar berharap kedua belah pihak untuk menahan diri, agar bentrokan yang merugikan masing-masing pihak tidak terulang lagi. Demi mengantisipasi terjadinya bentrok susulan, ia meminta aparat keamanan terus disiagakan di PT GNI Morowali Utara.
“Kami bersyukur situasi di lokasi bentrokan mulai terkendali. Diharapkan kedua belah pihak menahan diri. Untuk itulah, diharapkan pihak aparat keamanan terus disiagakan di lokasi bentrokan,†katanya.
Demi menjaga keamanan, Gunhar meminta seluruh aktivitas perusahaan smelter nikel itu untuk menghentikan sementara aktivitasnya, hingga kondisi kemanan bagi karyawan benar-benar terkendali.
“Lebih baik perusahaan menghentikan sementara operasinya. Di samping itu, pihak perusahaan juga harus mampu mencari titik temu dengan kelompok karyawan yang sempat melakukan mogok kerja. Sehingga ketidakpuasan sekelompok karyawan yang menimbulkan instabilitas perusahaan di kemudian hari, bisa dihindari," katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, bahwa Komisi VII DPR RI akan segera menjadwalkan pemanggilan kepada perusahaan PT GN Morowali Utara. Sehingga bisa digali akar masalah yang menyebabkan terjadinya insiden itu.
“Komisi VII akan sesegera mungkin menjadwalkan pemanggilan kepada PT GNI Morowali Utara dan dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian terkait kejadian tersebut, demi mencari akar penyebabnya,†pungkasnya.