Seorang wanita mantan anggota Parlemen Afghanistan, Mursal Nabizada, tewas ditembak di rumahnya di Kabul, Afghanistan.
Dilaporkan Aljazeera, Minggu (15/1), peristiwa penembakan terjadi pada Sabtu (14/1), sekitar pukul 3 pagi. Salah seorang pengawal Nabizada juga tewas.
Polisi mengatakan, tubuh Nabizada dan pengawalnya ditemukan di lantai satu rumahnya, di ruang yang sama yang selama ini digunakan sebagai kantornya.
Saudara laki-laki Nabizada dan penjaga keamanan mengalami luka-luka. Namun, polisi tidak merinci tentang pelaku dan apa motifnya. Mereka hanya mengatakan penyelidikan masih terus berjalan.
Nabizada adalah salah satu dari sedikit mantan anggota parlemen yang tetap tinggal di Afghanistan setelah Taliban mengambil kendali penuh atas negara itu setelah kepergian AS dan sekutu militernya.
Dia terpilih pada 2019 untuk mewakili Kabul dan tetap menjabat sampai pengambilalihan Taliban. Dia adalah anggota komisi pertahanan parlementer dan bekerja di sebuah kelompok non-pemerintah swasta, Institut Pengembangan dan Penelitian Sumber Daya Manusia.
Pembunuhan tersebut, yang dilakukan oleh penyerang tak dikenal, adalah pembunuhan pertama seorang anggota parlemen dari pemerintahan sebelumnya di kota tersebut sejak pengambilalihan.
Ucapan duka cita mengalir, termasuk dari Abdullah Abdullah, pejabat tinggi di bekas pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.
"Dia adalah perwakilan dan pelayan rakyat" kata Abdullah, mengungkapkan kesedihan yang mendalam, berharap polisi segera menemukan pelakunya. Â
Mantan anggota parlemen Kandahar Malalai Ishaqzai juga menyampaikan belasungkawa.
Hingga kematiannya, Nabizada terus melakukan pekerjaan LSM. Dia termasuk yang mengecam pembatasan yang meningkat dari Taliban terhadap kebebasan perempuan Afghanistan.