Berita

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Presiden AS Joe Biden/Net

Dunia

Medvedev: Jepang Lupa, Cuma AS yang Pernah Gunakan Nuklir dan Korbannya adalah Hiroshima - Nagasaki

SENIN, 16 JANUARI 2023 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Jepang mungkin lupa bahwa satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir adalah Amerika Serikat. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyayangkan sikap Jepang yang bersama Amerika Serikat terus menerus menuding Rusia tentang kemungkinan menggunakan nuklir di Ukraina.

Medvedev, yang juga adalah mantan presiden Rusia menyoroti pernyataan bersama yang dilontarkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan  Presiden AS Joe Biden. Kedua pemimpin bertemu. pada Jumat (13/2) dan mengatakan bahwa, “Kami menyatakan dengan tegas bahwa setiap penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan menjadi tindakan permusuhan terhadap kemanusiaan. dan tidak dapat dibenarkan dengan cara apa pun.”

Pernyataan tersebut sebagai sesuatu yang memalukan, menurut Medvedev. Dengan pernyataan bersama itu, berarti Kishida telah mengkhianati hak ratusan ribu korban bom nuklir AS di Hiroshima dan Nagasaki.

“Pikirkan saja. Kepala pemerintahan Jepang berbicara omong kosong tentang Rusia, mengkhianati ingatan ratusan ribu warga negara Jepang yang terbakar dalam api nuklir Hiroshima dan Nagasaki," kata Medvedev, seperti dikutip dari Euro News, Minggu (15/1).

“Kishida sama sekali tidak peduli bahwa satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir adalah AS. Dan satu-satunya korbannya adalah tanah airnya sendiri,” kecam Medvedev.

Menurutnya, Perdana Menteri Jepang seharusnya mengingatkan Presiden AS tentang hal itu dan menuntut pertobatan yang belum diungkapkan oleh otoritas AS atas tindakannya di Hiroshima dan Nagasaki. Namun, Kishida justru memilih menjadi staf layanan untuk orang Amerika, "Kasihan!" lanjut Medvedev.

Kishida dan Biden mengadakan pertemuan di Washington pada Jumat dan  mengeluarkan pernyataan bersama. Secara khusus, pernyataan tersebut menyebutkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan dukungan untuk Ukraina, dan menyatakan bahwa potensi penggunaan senjata nuklir Rusia di Ukraina tidak dapat diterima.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya