Berita

Bandara Heathrow, Inggris/Net

Dunia

Khawatir Dibuat Bom Nuklir, Paket Uranium Kargo Pakistan Disita Aparat Inggris

MINGGU, 15 JANUARI 2023 | 08:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah paket berisi beberapa kilogram uranium yang dibawa oleh pesawat kargo Pakistan telah disita aparat keamanan Inggris karena khawatir akan diselundupkan untuk membuat bom nuklir.

Menurut media Inggris, The Sun, pada Kamis (12/1), paket berisi bahan radioaktif dari Pakistan itu ditemukan di dalam pesawat Oman Air yang melakukan penerbangan dari Muscat dan mendarat di Bandara Heathrow, Inggris.

Laporan itu menyebut alamat kargo uranium itu ditujukan pada sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Iran di Inggris.

Melihat ancaman terorisme dari penemuan bahan peledak tersebut, Pasukan Perbatasan Inggris segera mengisolasi uranium di ruang radio aktif dan mengerahkan petugas kontra-terorisme.

"Petugas dari Komando Kontra Terorisme Met dihubungi oleh rekan Pasukan Perbatasan di Heathrow setelah sejumlah kecil bahan terkontaminasi diidentifikasi setelah pemeriksaan rutin dalam paket yang masuk ke Inggris pada 29 Desember 2022,” ujar kepolisian.

Menurut Komandan Richard Smith, jumlah uranium yang ditemukan memang kecil, tetapi pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi ancaman berbahaya.

"Meskipun penyelidikan kami masih berlangsung dan tampaknya tidak terkait dengan ancaman langsung. Namun, kami akan terus menindaklanjuti semua jalur penyelidikan yang tersedia untuk memastikan ini benar-benar terjadi,” jelas Smith.

Uranium merupakan unsur alami yang dapat digunakan untuk tujuan terkait nuklir setelah disempurnakan melalui penggunaan sentrifugal.

Setelah penyitaan tersebut, muncul kekhawatiran besar bahwa Pakistan telah menjadi titik transit penyelundupan bahan pembuatan nuklir. Pakistan sendiri memiliki sejarah yang penuh gejolak dengan bahan nuklir, dengan beberapa insiden proliferasi ilegal teknologi dan bahan nuklir di masa lalu.

Pada tahun 2004, dunia terkejut mengetahui bahwa bapak bom nuklir Pakistan, Abdul Qadeer Khan, telah menjalankan pasar gelap teknologi nuklir selama lebih dari satu dekade, dengan memberikan rahasia nuklir ke negara-negara seperti Iran, Libya, dan Korea Utara.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya