Berita

Ilustrasi/Foto: Getty Images

Dunia

Tanggapan China atas Pernyataan Bersama Jepang-AS: Berhentilah Menabur Bibit Perang Baru di Asia Pasifik

SABTU, 14 JANUARI 2023 | 11:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan bersama Jepang dan Amerika Serikat terkait China yang dirilis Jumat (13/1) setelah pertemuan puncak Perdana Menteri Fumio Kishida dan Presiden Joe Biden di Washington mendapat tanggapan tegas dari Beijing.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China mendesak kedua negara tersebut agar meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan bias ideologis. Juga berhenti menciptakan musuh imajiner, mencoba menabur benih Perang Dingin baru di Asia-Pasifik, dan  menjadi pengganggu stabilitas Asia-Pasifik.

Menurut laporan, dalam Pernyataan Bersama, AS dan Jepang menyebut China sebagai "tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya" dan mengkritik China terkait masalah Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan maritim.

"Kata-kata tentang China dalam pernyataan bersama ini sangat bernada mentalitas Perang Dingin zero-sum dan mengandung fitnah dan serangan yang tidak berdasar terhadap China," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (14/1).

"Kami dengan tegas menentangnya," ujarnya.

Wang mengatakan AS dan Jepang mengklaim untuk memajukan perdamaian dan keamanan regional, tetapi yang mereka lakukan adalah menemukan dalih untuk membangun militer dan penggunaan kekuatan yang disengaja.

"Apa yang telah mereka lakukan menimbulkan tantangan nyata bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan," tambahnya.

Wang mengatakan Asia-Pasifik adalah jangkar untuk perdamaian dan pembangunan, bukan tempat pergulatan untuk persaingan geopolitik.

"Negara-negara kawasan berharap untuk terlibat dalam kerja sama, bukan konfrontasi. Mereka menginginkan multilateralisme sejati dan menolak lingkaran kecil yang memicu konfrontasi blok," demikian Wang.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya