Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini di Teheran/Net
Tindakan Teheran terhadap para pengunjuk rasa memicu reaksi keras dari Uni Eropa yang berencana menjatuhkan sanksi baru terhadap individu dan entitas Iran.
Menurut dokumen yang disiapkan oleh pejabat blok tersebut, paket sanksi terbaru mencakup 17 orang, yaitu politisi, pejabat media, dan mantan pejabat di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Sanksi tersebut merupakan bagian dari tanggapan lanjutan Uni Eropa terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Iran, di mana setidaknya empat demonstran telah dieksekusi dengan cara digantung.
Politico melaporkan, salah satu tokoh paling menonjol yang dilaporkan menjadi sasaran sanksi UE yang akan datang adalah Menteri Olahraga Iran Hamid Sajjadi Hazaveh.
Dokumen Uni Eropa mengatakan dia bertanggung jawab untuk menekan atlet Iran agar diam, mencegah mereka berbicara secara internasional menentang penindasan di Iran.
"Sajjadi Hazaveh secara pribadi terlibat dalam kasus atlet panjat tebing Iran Elnaz Rekabi , yang bertanding tanpa hijab," menurut dokumen itu.
UE juga mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat IRGC saat ini dan sebelumnya serta 20 entitas Iran.
Mereka termasuk Otoritas Regulasi Komunikasi Iran, atas perannya dalam menyaring akses internet di negara itu, dan Akademi Ravin, yang melatih para peretas yang terlibat langsung mengganggu komunikasi mereka yang memprotes rezim Iran.
Jika itu diadopsi, putaran sanksi terbaru akan serupa dengan yang sebelumnya diadopsi oleh UE atas pelanggaran hak asasi manusia Iran.