Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indef: Diversifikasi Ekspor Diperlukan untuk Antisipasi Resesi Global

JUMAT, 13 JANUARI 2023 | 12:32 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi resesi global yang banyak diprediksi sudah di depan mata. Salah satunya dengan diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah.

Head of Center of Industry, Trade, and Investment at Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho menilai pemerintah perlu mendorong diversifikasi produk berorientasi ekspor, lantaran saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada ekspor komoditas.

"Tentu yang kita dorong saat ini adalah bagaimana kita bisa melakukan diversifikasi produk yang kita ekspor. Selama ini kita masih mengandalkan dari ekspor barang mentah dan juga komoditas, yang mana dari segi nilai tambah itu juga rendah," kata Andry Satrio kepada wartawan, Jumat (13/1).

Andry menilai industri dalam negeri juga masih belum optimal dalam keterkaitan dengan rantai nilai global atau global value chains (GVC).

GVC adalah jaringan tahapan produksi barang dan jasa dari desain produk hingga distribusi barang ke konsumen akhir yang diproduksi dan dirakit di berbagai negara.

"Hal itu didorong oleh kondisi industri kita saat ini di mana kita bisa berbicara masalah industri yang masih minim keterkaitannya dengan global value chains dimaksud," jelasnya.

Berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia masuk ke dalam kelompok negara yang memiliki resiliensi terhadap kondisi ketidakpastian global saat ini sebab tidak bergantung terlalu besar pada ekspor atau kontribusi ekspor terhadap ekonomi negara.

Kendati demikian, proyeksi pertumbuhan ekspor dan impor 2023 diperkirakan akan turun. Pada 2023, ekspor diproyeksikan hanya tumbuh 12,8 persen dan impor 14,9 persen. Sedangkan, di 2022 ekspor tumbuh 29,4 persen dan impor tumbuh 25,37 persen.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya