Berita

Ilustrasi/Net

Histoire

13 Januari 1964: 100 Orang Tewas dan 7.000 Ditangkap dalam Bentrokan Hindu-Muslim di Kalkuta

JUMAT, 13 JANUARI 2023 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiga polisi ditemukan tewas saat berusaha melindungi kelompok Muslim yang bentrok dengan umat Hindu di Kalkuta, India, di siang yang terik, 59 tahun yang lalu. Kematian itu memicu ledakan kerusuhan Muslim-Hindu skala besar untuk pertama kalinya sejak India merdeka.

Siang itu, 13 Januari 1964, Sedikitnya 100 orang tewas, 438  luka-luka, dan ribuan ditangkap dalam konflik antarumat beragama yang berujung tragedi.

Tekad pemerintah untuk membasmi kekerasan dan menindak pembuat onar yang merusak toleransi beragama, akhirnya menjadi bumerang.

Kejadian bermula dari hilangnya relik bersejarah yang ada di Masjid Hazratbal di Srinagal. Srinagal, ibu kota Jammu dan Kashmir, letaknya  dekat dengan perbatasan Pakistan.

Kaum Muslim menuduh pelaku pencurian adalah orang Hindu.  Mereka kemudian menyerang pengungsi Hindu yang baru keluar dari Pakistan Timur (sekarang bangladesh). Dikutip dari BBC, tuduhan ini sekaligus sebagai pembalasan setelah kerusuhan anti-Hindu di wilayah timur Pakistan yang menewaskan 29 orang.

Benda bersejarah itu dipercaya merupakan rambut Nabi Muhammad SAW dan dilaporkan hilang pada Desember 1963.

Tentara India diperintahkan untuk menembak pelaku kriminal yang menyerang warga  Muslim. Sayangnya, tiga polisi yang berusaha melindungi rumah-rumah milik masyarakat Muslim justru menjadi korban penyerangan. Ketiganya tewas.

Selama kerusuhan terjadi, lebih dari 70 ribu masyarakat Muslim lari dari rumah mereka.  Aparat mengatakan, lebih dari 7.000 orang ditangkap dan 438 orang terluka dalam bentrokan yang menyebar ke distrik-distrik sekitar.

Penembakan, penjarahan, dan aksi pembakaran juga terjadi di beberapa titik, membuat petugas pontang-panting menangani semua dalam saat yang bersamaan.

Dua pabrik karet dibakar bersama sejumlah toko dan rumah tinggal.

Organisasi bantuan berjuang untuk menyediakan makanan, air, dan sanitasi bagi kelompok besar pengungsi.

Itu adalah insiden pertama kekerasan agama sejak 1950.

Kerusuhan Hindu-Muslim terbukti menjadi kemunduran besar dalam 16 tahun perjuangan India untuk mendirikan dan mempertahankan negara sekuler dengan kebebasan dan persamaan untuk semua agama.

Perlu beberapa minggu hingga kerusuhan benar-benar padam. Namun, pada Maret di tahun yang sama, kerusuhan meletus lagi. Sekitar 100 pekerja pabrik Muslim diserang dan 21 tewas.

Konflik antarumat beragama masih terus terjadi hingga saat ini di India.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya