Berita

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

PAN Ingatkan MK Dengarkan Publik Pertahankan Sistem Proporsional Terbuka

RABU, 11 JANUARI 2023 | 23:03 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Mahkamah Konstitusi diminta mempertimbangkan pandangan masyarakat, para ahli, terkait sistem pemilu. Sebab, saat ini mayoritas masyarakat, para ahli tetap mendukung sistem proporsional terbuka.

Pandangan itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, Rabu (11/1).

Menurut Saleh, sejauh ini sudah banyak pandangan, argumen, dan pemikiran yang disampaikan di media. Yakni, presentase jumlah masyarakat yang setuju proporsional terbuka sama dengan jumlah parpol yang sudah menyetujui.

"Sekarang ini, partai sudah ada 8 yang tetap ingin memakai proporsional terbuka. Nah, itu kan sangat mayoritas. Segitu jugalah kira-kira presentasi masyarakat yang mendukung sistem terbuka," demikian kata Saleh.

Selain itu, kata Saleh, banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis pro-demokrasi juga menyampaikan penolakan. Bahkan, mereka juga sudah melaksanakan FGD, diskusi, dan seminar yang secara substansi menyampaikan sikap penolakan.

"Ada juga yang secara sengaja melakukan konfrensi pers untuk menyampaikan pendapat mereka soal pentingnya mempertahankan sistem terbuka," kata Saleh.

Dalam pandangan Saleh, semua pandangan itu tidak bisa diabaikan. Apalagi, LSM-LSM tersebut adalah independen dan tidak berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun.

"Para hakim MK tentu sudah membacanya. Mereka diyakini tahu argumen-argumen yang disampaikan. Dan tentunya, pertimbangan moral dan akal dinilai lebih tepat untuk menerapkan sistem terbuka," jelas mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Bagi PAN, urai Saleh, demokrasi mengarah pada partisipasi, kesetaraan, dan keadilan. Dan hanya dalam sistem terbuka arah itu bisa diwujudkan.

"Terbukti, selama ini masyarakat selalu merasa ikut 'berpesta'   dalam setiap pemilu yang dilaksanakan," ungkap Saleh.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya