Presiden Tsai Ing-wen bersama wakil ketua Partai Demokrat Bebas Jerman Johannes Vogel, di Kantor Kepresidenan di Taipei/Net
Jerman kembali menegaskan penentangannya terhadap upaya China untuk mengubah status quo di Selat Taiwan.
Bertemu Presiden Tsai Ing-wen di Kantor Kepresidenan, wakil ketua Partai Demokrat Bebas Jerman (FDP) Johannes Vogel mengatakan bahwa setiap upaya atau ancaman untuk mengubah status quo di Selat Taiwan dengan kekerasan tidak dapat diterima.
“Bundestag Jerman, pemerintah Jerman serta Eropa dan semua sekutu Barat mendukung kebijakan 'satu China', tetapi kami juga percaya bahwa setiap perubahan status quo di Selat Taiwan hanya dapat dicapai dengan kesepakatan bersama," kata anggota komite Bundestag untuk pertahanan, urusan luar negeri dan hak asasi manusia, seperti dikutip dari
Taipei Times, Rabu (11/1).
"Segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa, atau ancaman apa pun untuk melakukannya dengan paksa, tidak dapat diterima. Itu adalah posisi masyarakat internasional, sebagaimana tertuang dalam pernyataan terbaru G7, dan itu juga keyakinan mendalam kami,†lanjut Vogel.
“Sebagai Kelompok Parlementer Partai Demokrat Bebas, kami memperhatikan masalah kebebasan secara khusus. Kunjungan kami ke sini juga merupakan isyarat dukungan dan solidaritas terhadap setiap ancaman agresi militer,†katanya.
Delegasi beranggotakan 10 orang itu tiba pada Senin untuk kunjungan empat hari di Taiwan, kelompok kedua yang berkunjung dari Bundestag dalam tiga bulan.
Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger, yang juga dari FDP, dijadwalkan mengunjungi Taiwan akhir tahun ini, yang akan menjadi kunjungan resmi pertama anggota Kabinet Jerman dalam 26 tahun.
Tsai menanggapi kunjungan delegasi dengan mengatakan bahwa pertukaran antara Taiwan dan Jerman di berbagai bidang semakin dekat.
"Pada Oktober tahun lalu, delegasi anggota kelompok persahabatan parlementer Jerman-Taiwan dan komite hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan mengunjungi Taiwan, menyoroti dukungan lintas partai untuk Taiwan di Bundestag," kata Tsai.
"Bundestag tahun lalu juga mengeluarkan resolusi yang mendukung partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia sebagai pengamat. Ini adalah pertama kalinya lebih dari 100 anggota parlemen Bundestag menandatangani petisi yang mendukung Taiwan," ujarnya.