Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kasus ODGJ di Afghanistan Bertambah, Mayoritas Perempuan

SELASA, 10 JANUARI 2023 | 17:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Afghanistan mencatat lonjakan kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena besarnya tekanan di bawah rezim Taliban. Kasus-kasus ODGJ tersebut didominasi oleh pasien perempuan.

Dari laporan TOLO News, kasus ODGJ di Afghanistan, khususnya wilayah Herat, meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala bangsal kesehatan mental di rumah sakit Herat, Qadem Mohammadi pada Senin (9/1) mengatakan sedikitnya 400 pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa wilayah tersebut.

Sebanyak hampir 80 persen pasien ODGJ di sana merupakan perempuan. Itu karena ketatnya pembatasan terhadap perempuan yang diberlakukan oleh rezim Taliban.

"Kurangnya pekerjaan, masalah keluarga, penutupan sekolah dan universitas bagi perempuan adalah alasan utama penyakit mental," ujar Qadem.

Berdasarkan keterangan salah seorang pasien, kekerasan dalam rumah tangga dan masalah ekonomi merupakan kontributor utama munculnya penyakit mental di masyarakat.

"Saya mengalami tanda-tanda itu satu per satu dan saya tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya," kata seorang pasien perempuan bernama Mah Jan.

Jika kondisi tak kunjung berubah di Afghanistan, dokter jiwa di Herat, Mohammad Shafiq Omar memperingatkan bahwa jumlah pasien gangguan jiwa perempuan akan semakin melonjak.

"Perempuan merupakan separuh dari masyarakat dan jika mereka kembali ke pendidikan dan bekerja, itu akan baik untuk mereka," jelasnya.

Para perempuan Afghanistan menanggung beban paling berat dari rezim Taliban. Akhir tahun lalu, Taliban melarang perempuan untuk pergi ke universitas dan juga tidak mengizinkan mereka bekerja sebagai staf di LSM.

Kebijakan itu memperoleh kecaman keras dari dalam maupun luar negeri.

Banyak organisasi bantuan kemanusiaan internasional yang menangguhkan programnya di Afghanistan lantaran kekurangan tenaga kerja perempuan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya