Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Tolak Seruan Rusia tentang Gencatan Senjata Selama Natal, Zelensky: Itu Hanya Kedok

JUMAT, 06 JANUARI 2023 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gencatan senjata yang disarankan  pemimpin spiritual Patriark Kirill dan disetujui Presiden Rusia Vladimir Putin, mendapat penolakan keras dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pernyataannya pada Kamis malam (5/1), Zelensky menyebut seruan gencatan senjata selama malam Natal pada 7 Januari itu hanyalah tipuan Rusia yang bertujuan menghentikan kemajuan pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur. Menurut Zelensky, Rusia berencana akan mengumpulkan kekuatan lebih selama gencatan berlangsung.

Berbicara dalam bahasa Rusia, presiden Ukraina mengatakan Moskow telah berulang kali mengabaikan rencana perdamaian yang digagas Kyiv.

“Mereka sekarang ingin menggunakan Natal sebagai kedok, meski sebentar, untuk menghentikan gerak maju para pria kita di Donbas dan membawa peralatan, amunisi, dan pasukan yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi kita,” kata Zelensky, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/1).

Pemimpin Ukraina itu mengatakan bahwa mengakhiri perang berarti “mengakhiri agresi negara Anda”.

Menurutnya, perang akan benar-benar berakhir jika Rusia menarik pasukannya atau Ukraina yang akan mengusirnya.

Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kiril, dalam seruannya pada Kamis meminta kedua belah pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata selama malam Natal, 6-7 Januari.

Kristen Ortodoks, termasuk mereka yang tinggal di Rusia dan Ukraina, merayakan Natal pada 6-7 Januari.

“Dengan mempertimbangkan seruan Yang Mulia Patriark Kirill, saya menginstruksikan menteri pertahanan Federasi Rusia untuk memperkenalkan dari pukul 12.00 pada tanggal 6 Januari 2023, hingga pukul 24.00 pada tanggal 7 Januari 2023, gencatan senjata sepanjang seluruh jalur kontak antara pihak-pihak di Ukraina,” kata Putin.

“Berdasarkan fakta bahwa sejumlah besar warga yang menganut Ortodoksi tinggal di wilayah permusuhan, kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata dan mengizinkan mereka untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal, serta pada Hari Natal," ujarnya.

Namun, pejabat Ukraina bersama negara sekutu menggambarkan deklarasi gencatan senjata Rusia itu sebagai "kemunafikan".

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga mengecam gencatan senjata itu dan mengatakan jika Putin benar-benar menginginkan perdamaian, dia akan membawa pulang tentaranya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya