Berita

Presiden Brasil, Lula da Silva/Net

Dunia

Dua Hari Dilantik, Kebijakan Ekonomi Lula Langsung Dikecam karena Bikin Pasar Brasil Merosot

KAMIS, 05 JANUARI 2023 | 13:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kritik terhadap kebijakan ekonomi Presiden Lula da Silva muncul hanya beberapa hari sejak dirinya resmi dilantik pada Minggu lalu (1/1).

Surat kabar terkemuka O Estado de S Paulo pada Rabu (4/2), menyampaikan kecamannya terhadap pemerintahan Lula atas merosotnya pasar Brasil hanya dua hari setelah negara itu dipimpin oleh penguasa berpaham kiri.

Setelah Lula mendeklarasikan diri bahwa pemerintahannya akan berorientasi pada penghapusan kelaparan dan kemiskinan, muncul kekhawatiran bahwa kondisi fiskal Brasil akan sangat tidak teratur dan banyak dana yang harus dikeluarkan.

Keinginan Lula itu diikuti oleh Menteri Keuangan Fernando Haddad dengan rencananya untuk  memulihkan rekening publik dan memberikan paket bantuan besar-besaran pada rakyat.

Menurut laporan O Estado de S Paulo, pasar bereaksi buruk terhadap pidato Haddad terutama setelah Lula memerintahkan perpanjangan penghancuran anggaran untuk pembebasan pajak bahan bakar, padahal Haddad menentang kebijakan itu.

"Haddad mengetahui pada hari pertamanya menjabat bahwa dia akan menjadi figur dekoratif, semacam pekerja tugas untuk Presiden Lula,” ungkap laporan itu seperti dimuat Al-Jazeera.

Haddad harusnya belajar mengatakan tidak pada Lula.

Analis di Citi pada Selasa (3/1), mengatakan sebagian besar penurunan pasar ekuitas baru-baru ini terjadi saat raksasa minyak negara Petrobras sahamnya turun sekitar 9 persen di tengah kekhawatiran sikap pemerintah yang lebih intervensionis di perusahaan.

Selain itu, pasar juga diguncang oleh pernyataan menteri jaminan sosial dan tenaga kerja Lula, Carlos Lupi yang membingungkan.

Sebab ia mengklaim bahwa sistem jaminan sosial negara itu tidak defisit, meskipun angka Departemen Keuangan menunjukkan akumulasi defisit Januari-November sebesar 49 miliar dolar AS atau Rp 765 triliun.

Kondisi pasar semakin menurun setelah Lupi mengatakan pemerintah Lula perlu meninjau reformasi pensiun ramah investor yang disetujui oleh pemerintahan Bolsonaro.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya