Berita

Dunia

Jumlah Pasien Melonjak, Rumah Sakit di Irlandia Kewalahan

KAMIS, 05 JANUARI 2023 | 06:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lonjakan pasien terlihat di beberapa rumah sakit di Irlandia dengan ratusan orang menunggu berjam-jam di unit gawat darurat.

Banyak pasien mengeluh lambannya penanganan yang mereka harapkan, memicu kekhawatiran bahwa ada yang tidak beres dengan sistem kesehatan di negara itu.

Organisasi Perawat dan Bidan Irlandia (INMO) dalam laporannya pada Rabu (4/1) mencatat bahwa dua hari belakangan jumlah pasien begitu tinggi, lebih tinggi dari biasanya.

Pada Selasa, ada 931 pasien yang memenuhi bangsal menunggu untuk segera ditangani. Sedangkan pada Rabu, ada 838 pasien yang mengantri di troli di unit gawat darurat.

Seorang pasien kanker mengatakan ia menderita infeksi serius, tetapi harus menunggu selama dua malam di Rumah Sakit Universitas Tallaght. Unit gawat darurat "terisi penuh", katanya. Ia cemas, mengingat sistem kekebalannya telah terganggu tetapi ada banyak  pasien dengan virus pernapasan di unit gawat darurat terdekat.

Pihak rumah sakit telah menyampaikan penyesalannya atas keterlambatan yang dialami pasien. Mereka mengatakan tidak berdaya karena terbatasnya staf, tetapi bukan berarti mengabaikan.

"Kami menyesalkan keterlambatan yang dialami pasien saat menunggu di departemen darurat kami," kata seorang juru bicara Rumah Sakit Universitas Tallaght tanpa memerinci lebih jauh.

Ia memaparkan, rumah sakit terlalu penuh dan staf yang sangat terbatas begitu sibuk. Namun pihak rumah sakit akan tetap menangani kasus yang mendesak sebagai prioritas.

“Pasien yang mendesak akan selalu diprioritaskan untuk pengobatan dan perawatan. Pasien disarankan untuk mempertimbangkan semua jalur perawatan lainnya, termasuk apotek, dokter umum, layanan GP di luar jam kerja dan unit cedera ringan sebelum datang ke rumah sakit,” kata juru bicara itu, sepertid kutip dari Irish Times.

Pasien lain mengatakan ia harus menunggu beberapa jam di belakang ambulan karena unit gawat darurat Rumah Sakit Universitas Cork (CUH) penuh.

Ketika pandemi Covid-19 menerjang, rumah sakit di Irlandia kewalahan menghadapi lonjakan pasien. Banyak staf yang mengundurkan diri saat itu, yang akhirnya berdampak hingga saat ini. Kondisi itu kemudian diperburuk dengan kurangnya dukungan dari pihak rumah sakit seperti upah yang tidak seimbang.

Marguerite Carter, seorang dokter rumah sakit non-konsultan yang telah bekerja di beberapa rumah sakit Irlandia selama 11 tahun, mengatakan setiap harinya ia  melihat banyak pasien menunggu di troli.

"Saya melihat kepadatan di setiap unit gawat darurat di setiap rumah sakit tempat saya bekerja sebagai akibat dari kegagalan manajemen dan kekurangan sumber daya layanan kesehatan," katanya.

Menurutnya, kondisi kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja sumber daya.

“Jika kita terus mendorong staf dari pekerjaan di layanan kesehatan masyarakat melalui kondisi kerja yang tidak memungkinkan dan upah yang jauh tertinggal dari inflasi, tidak akan ada sistem yang dilindungi,” katanya.

Orang cenderung tidak mempermasalahkan antrean asalkan mereka bergerak cepat. Tetapi tingkat kedatangan pasien yang tinggi telah  menyumbat jalur pasien, menciptakan kepadatan sehingga menambah beban rumah sakit yang memiliki staf terbatas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya