Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Iran Mendakwa Dua Warga Prancis dan Satu Warga Belgia atas Tuduhan Spionase

RABU, 04 JANUARI 2023 | 12:34 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pengadilan Iran mengeluarkan dakwaan terhadap dua warga negara Prancis dan satu orang Belgia atas tuduhan aksi spionase dan bekerja melawan keamanan nasional negara.

Student News Network
yang mengutip seorang juru bicara peradilan Masouf Setayeshi, yang dimuat VOA pada Rabu (3/1), membenarkan bahwa warga negara asing yang kasusnya terpisah itu telah ditangkap atas tuduhan mematai-matai negara dan kolusi terhadap keamanan nasional Iran.

Masoud mengatakan mereka tengah menunggu putusan terakhir dari pengadilan yang belum dikeluarkan. Sementara untuk identitas dari 3 WNA tersebut belum diketahui namanya karena tidak dibuka secara rinci oleh peradilan Iran.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna sempat mengatakan pada November bahwa dua warga negaranya telah ditahan di Iran, sehingga total warga negara Prancis yang dibui oleh pihak Iran berjumlah tujuh orang.

Sementara itu, menurut situs berita Tasnim pada Selasa (3/1), yang mengutip sumber informasi secara anonim mengatakan bahwa seorang warga negara Belgia telah dijatuhi hukuman karena telah memasuki Iran dengan berkedok upaya kemanusiaan, namun sebenarnya bertujuan untuk memata-matai di dalam negara tersebut, dan mendistribusikan uang kepada kelompok yang aktif di bidang anti-keamanan.

Sejauh ini Iran melaporkan telah menangkap 40 warga negara asing selama kerusuhan mematikan terjadi sejak aksi demonstrasi kematian Mahsa Amini meletus sampai sekarang.

Sebelumnya, Prancis, Belgia dan beberapa negara lainnya telah meminta warganya untuk meninggalkan Iran dan menahan diri untuk tidak berkunjung ke sana, karena khawatir akan penangkapan secara sewenang-wenang oleh otoritas Iran.

Selama bertahun-tahun pula, Teheran telah kerap kali diduga sering menggunakan warga negara asing untuk disandera sebagai alat tawar menawar untuk mendapatkan konsesi dari negara lain, namun tuduhan ini secara konsisten telah ditolak oleh pemerintah Iran.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya