Berita

Romahurmuziy yang diangkat sebagai ketua majelis pertimbangan partai PPP/Net

Politik

Mantan Napi Korupsi jadi Elite Parpol Lagi, Ujang Komarudin: Itulah Politik Indonesia

SELASA, 03 JANUARI 2023 | 13:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Aktifnya kembali mantan narapidana kasus korupsi Romahurmuziy sebagai elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menuai beragam reaksi publik.

Kendati hak berpolitik Romahurmuziy tidak dicabut oleh pemerintah, namun catatan kelam tersebut akan melekat selamanya di tubuh pria yang akrab disapa Romy itu dan PPP sebagai partai yang menampungnya.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat, dipilihnya kembali Romy menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PPP telah mencoreng nama baik politik di tanah air.

"Sejatinya mencoreng nama PPP, tapi itulah politik di Indonesia. Saya melihatnya politik yang tidak membudayakan nilai-nilai kewarasan,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/1).

"Di kita ini banyak juga mantan napi terpilih lagi, dapat posisi lagi, di situlah letak kenapa bangsa kita menjadi bangsa terkorup. Karena salah satunya seperti itu,” kata Ujang lagi.

Seharusnya, kata Ujang, Romy menahan diri ketika ditawari jabatan strategis tersebut di PPP. Hal ini untuk membentuk citra positif bagi dunia politik di Indonesia yang dinilai kurang bersih oleh masyarakat.

"Mestinya, tahan-tahan dulu jangan masuk ke PPP dulu. Sulit Indonesia bakal maju dan berkembang kalau elitnya menerima tokoh-tokoh atau figur yang pernah tersandung kasus korupsi, seolah-olah tidak salah dan tidak dosa setelah korupsi, kembali bahkan menjdi Ketua Dewan Pertimbangan. Itulah politik kita yang tidak menanamkan etika politik dsb,” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya