Pemberontak Boko Haram Nigeri kembali melancarkan serangannya pada warga sipil. Tindak kekerasan kali ini menargetkan sekelompok gembala yang tengah menjaga hewan ternaknya di padang rumput dekat desa Airamne di distrik Mafa, Timur Laut Nigeria.
Menurut keterangan pimpinan milisi Babakura Kolo, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 17 penggembala .
“Tujuh belas penggembala tewas dalam pertempuran," ujar milisi seperti dimuat The Defense Post pada Selasa (27/12).
Tidak sampai situ, lanjut Kolo, seluruh hewan ternak yang sedang digembalakan ikut disita oleh para jihadis.
Dari keterangan para saksi, Kolo mengungkap para penggembala telah melakukan perlawanan sengit, namun tetap kalah dari segi jumlah dan senjata yang digunakan.
“Para penggembala melakukan perlawanan tetapi kalah senjata dan kalah jumlah dengan penyerang, yang memiliki senjata lebih baik,†jelasnya.
Para jihadis melancarkan serangan dari kamp-kamp di dekat hutan Gajiganna, di mana mereka pindah setelah dipaksa keluar dari kubu mereka sebelumnya di hutan Sambisa oleh musuh jihad ISWAP dan tentara Nigeria.
ISWAP merupakan negara Islam Provinsi Afrika Barat yang berpisah dari Boko Haram pada 2016 dan bangkit menjadi kelompok dominan dalam kekacauan jihadis di kawasan itu.
Boko Haram dan ISWAP semakin menargetkan warga sipil, terutama penebang, petani, dan penggembala.
Para warga sipil dituduh menjadi mata-mata untuk militer nasional dan milisi anti-jihadis lokal.
Para penggembala yang membayar retribusi kepada para jihadis biasanya diizinkan membiarkan ternak mereka merumput dengan aman di wilayah yang berada di bawah kendali militan.
Tetapi menurut data PBB, kekerasan jihadis di timur laut telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan membuat sekitar dua juta orang mengungsi dari rumah mereka sejak 2009.