Berita

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh/Net

Politik

Pengamat: Me-reshuffle Nasdem Tidak akan Melemahkan Pemerintahan Jokowi

RABU, 28 DESEMBER 2022 | 11:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Partai Nasdem menjadi sorotan di tengah isu perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf yang belakangan mencuat. Sejumlah pengamat politik memandang jika reshuffle terjadi, maka Nasdem menjadi partai yang turut terimbas.

Menurut peneliti politik dari Populi Center, Rafif Pamenang, dalam konteks kabinet Indonesia Maju yang ditopang oleh sistem multipartai, Nasdem memang memiliki posisi tawar yang tidak terlalu baik.

“Nasdem bukan partai yang dominan atau kuat. Beda ceritanya jika misalnya Gerindra masih menjadi oposisi, maka (Nasdem) menjadi penting bagi Jokowi untuk mengimbangi kekuatan Gerindra di parlemen,” kata Rafif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/12).


Untuk di posisi kabinet, kata Rafif, posisi Gerindra justru lebih strategis dibandingkan Nasdem. Pasalnya, Gerindra merupakan salah satu partai besar yang dibutuhkan Jokowi.

“Itu lebih strategis dibandingkan Nasdem. Maka, tidak mengherankan apabila Nasdem menjadi partai yang lumayan banyak disorot (untuk di-reshuffle). Karena me-reshuffle Nasdem itu tidak melemahkan dukungan Jokowi di parlemen,” katanya.

Posisi tawar Nasdem juga lemah lantaran belum pernah berada dalam oposisi pemerintahan Jokowi.

"Hal itu yang membuat Nasdem dari sisi dukungan politik penyokong kabinet Jokowi dia tidak terlalu strategis,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya