Berita

Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov/Net

Dunia

Menlu Rusia kepada Ukraina: Penuhi Proposal Moskow atau Biarkan Tentara Kami yang akan Maju

SELASA, 27 DESEMBER 2022 | 15:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

RMOL.  Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki kesadaraan untuk menempuh jalan damai dan mengakhiri perang, Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov kemudian datang dengan pernyataan yang mematahkan semua peluang tersebut.

Lavrov pada Senin malam (26/12) mengaklaim telah mengajukan proposal tentang bagainana perang harus berakhir, yang dirancang sendiri oleh Rusia dan telah diketahui dengan baik oleh Ukraina.  

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim [Ukraina], penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh dengan baik," ujar  Lavrov seperti dimuat TASS.


Dengan tegas Lavrov mengatakan Ukraina harusnya menyetujui semua yang diinginkan Rusia, jika tidak ingin tentara Moskow terus dikerahkan di sana.

"Intinya sederhana: Penuhi mereka untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia," tegasnya.

Sejalan dengan Lavrov, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengutarakan penolakannya pada pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dengan mengatakan semua kesepakatan harus berasal dari Rusia.

"Rusia tidak pernah mengikuti kondisi yang ditetapkan oleh orang lain. Hanya kami sendiri dan akal sehat kami yang memutuskan," tegas Peskov.

Presiden Putin pada Minggu (25/12) mengatakan negaranya siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, sambil menyalahkan Kyiv atas kurangnya upaya diplomatik sejauh ini.

Di pihak Ukraina, pada Senin (26/12) juga tampak melunak dengan pernyataan yang dikeluarkan Menlu Ukraina, Kuleba yang menyebut meski Ukraina ingin memenangkan perang tahun depan, diplomasi masih memiliki peran penting.

Sudah 10 bulan sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, pembicaraan damai yang serius sangat sulit untuk dilakukan.

Putin mengklaim aksi militer dilakukan untuk melindungi keamanan nasionalnya dan akan menyetujui diplomasi jika itu disesuaikan dengan ketentuan Moskow.

Sementara Kyiv tidak akan menerima apapun yang diajukan Kremlin karena itu berarti tunduk pada tuntutan Rusia dan menerima aneksasi Putin atas empat wilayah Ukraina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya