Berita

Tentara Serbia/Net

Dunia

Serbia-Kosovo Bergejolak, Presiden Vucic Siagakan Tentara ke Tingkat Tinggi Bertempur

SELASA, 27 DESEMBER 2022 | 09:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketegangan antara Serbia dan Kosovo memuncak. Presiden Serbia Aleksander Vucic bahkan telah mengaktifkan kesiapan tempur tingkat tinggi bagi tentaranya.

Dijelaskan oleh Menteri Pertahanan Milos Vucevic, perintah kesiapan tempur diberikan presiden untuk melindungi keutuhan wilayah Serbia.

"Itu mengangkat kami ke tingkat tindakan tertinggi yang dilakukan oleh tentara Serbia, melindungi integritas teritorial dan kedaulatan Serbia, serta melindungi semua warga negara Serbia dan mencegah terorisme terhadap orang Serbia di mana pun mereka tinggal," ujar Vucevic, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (27/12).

Menteri Dalam Negeri Bratislav Gasic mengatakan Vucic juga memerintahkan pasukan keamanan di dalam kementerian untuk siap tempur penuh.

"Saya telah memerintahkan kesiapan tempur penuh dari semua unit kementerian, segera setelah mereka ditempatkan di bawah komando Kepala Staf Umum dan menduduki posisi yang ditentukan rencana operasional," kata Gasic.

Ketegangan antara Serbia dan Kosovo semakin buruk setelah muncul laporan media yang menyebut Pristina tengah mempersiapkan serangan di wilayah etnis Serbia di Kosovo utara.

Sejauh ini Kosovo belum memberikan komentar atas laporan tersebut.

Kosovo, yang sebagian besar dihuni oleh orang Albania, memisahkan diri dari Serbia pada 1999 dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Namun Serbia tidak mengakui langkah tersebut dan melihat bekas provinsinya itu sebagai bagian dari wilayahnya.

Ketegangan antara Kosovo dan Serbia meningkat sejak penahanan mantan polisi Serbia Dejan Pantic.

Menanggapi penahanan Pantic, warga Serbia Kosovo telah berjaga di barikade yang mereka dirikan di perbatasan Jarinje dan Bernjak sejak 10 Desember.

Uni Eropa, NATO, dan AS telah menyerukan de-eskalasi dan penghapusan barikade di Kosovo utara, sementara Serbia telah meminta untuk mengerahkan tentara dan polisinya berdasarkan resolusi PBB.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya