Berita

Penampakan migran yang diturunkan dari bus di Washington DC pada malam Natal/Net

Dunia

Gedung Putih Mengecam Greg Abbott karena Menelantarkan Imigran di Malam Natal

SELASA, 27 DESEMBER 2022 | 08:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus imigran terus membelit Amerika Serikat yang berjuang mengatasi tingginya kedatangan warga asing di sepanjang perbatasan selatan AS. Terbaru, Gubernur Texas Greg Abbott mendapat teguran keras dari Gedung Putih terkait penelantaran imigran.

Abbott dianggap telah membahayakan nyawa mereka setelah bus yang memuat bermuatan puluhan imigran dari perbatasan barat daya di Texas diberhentikan dan para penumpang dipaksa turun di Washington, DC, di dekat rumah Wakil Presiden Kamala Harris, dalam suhu malam yang sangat dingin.

Juru Bicara Gedung Putih Abdullah Hasan menyampaikan kecamannya dalam sebuah pernyataan.

"Gubernur Abbott menelantarkan anak-anak di pinggir jalan dalam suhu di bawah titik beku pada Malam Natal tanpa berkoordinasi dengan otoritas Federal atau lokal mana pun," katanya, seperti dikutip dari CTV, Senin (26/12).

Abbott adalah politisi dari Partai Republik. Selama ini ia sangat vokal terkait kebijakan imigrasi pemerintahan Biden. Ia  belum mengakui bertanggung jawan atas peristiwa penurunan paksa di Malam Natal itu. Namun, sebelumnya, pada 20 Desember lalu, ia menulis surat kepada Biden yang isinya menyatakan bahwa wilayahnya itu terbebani dengan menumpuknya para pencari suaka yang menyeberang ke Texas setiap hari, yang memenuhi jalan-jalan kota dan berisiko mati kedinginan.

"Permainan politik tidak menghasilkan apa-apa dan hanya membahayakan nyawa," tuding Hasan, menambahkan bahwa pemerintahan Biden bersedia bekerja sama dengan Demokrat dan Republik untuk menyelesaikan masalah ini.

Texas nekat mengangkut ribuan imigran dari wilayah itu ke kota-kota yang memberi perlindungan kepada imigran seperti Washington, New York City, dan Chicago, di tengah penegakkan hukum dilarang untuk mendeportasi imigran.

Kebijakan Abbott ini dinilai para kritikus sebagai aksi di tengah perdebatan nasional tentang tingginya tingkat kedatangan pencari suaka.

Para imigran yang diturunkan di Washington itu segera dipindahkan dengan bus lain oleh Migrant Solidarity Mutual Aid Network ke sebuah gereja yang membagikan makanan dan pakaian panas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya