Berita

Hasnaeni Moein/Net

Politik

Hasnaeni Moein Benar Depresi Atau Sedang Jalankan Skenario Gagalkan Pemilu 2024?

SENIN, 26 DESEMBER 2022 | 23:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Munculnya pengakuan dari Hasnaeni Moein alias wanita emas yang mengaku dilecehkan, namun langsung mengklarifikasi tudingannya itu menuai kecurigaan.

Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, bisa saja Hasnaeni tengah menjalankan skenario untuk menggagalkan dan menunda pelaksanaan Pemilu 2024. Dengan begitu, masa jabatan Presiden Joko Widodo dimungkinkan bakal diperpanjang.

"Dari dua video yang viral, yang satu Hasnaeni merasa dilecehkan oleh Ketua KPU Hasyim Asyari, dan hari ini beredar bantahan Hasnaeni soal pelecehan itu, video ini harus diusut tuntas. Tidak cukup membiarkan DKPP dan Bawaslu saja yang bekerja," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/12).


Karena kata Muslim, jika pengakuan Hasnaeni soal dugaan pelecehan benar terjadi, maka Hasyim Asyari harus dipecat dari jabatan Ketua KPU RI, dan dihukum, untuk menyelamatkan KPU dan pemilu yang jujur dan adil, serta agar pemilu dapat berjalan sesuai jadwal.

“Tapi jika dibiarkan kasus-kasus ini berlarut, dugaan kuat ini bagian dari skenario gagalkan pemilu," kata Muslim.

Muslim pun membeberkan beberapa kecurigaannya terhadap personal Hasneni sendiri. Karena bisa saja, kata Muslim, ia kemungkinan sedang menjalankan sebuah skenario besar untuk menunda dan menggagalkan pemilu.

"Atau Hasnaeni di bawah tekanan, atau pengaruh obat atau depresi dan seterusnya. Tapi apa iya seorang ketua umum partai seperti itu? Atau Hasnaeni hanya menjalankan skenario dari sutradara? Nah kalau dibiarkan terjadi, maka bisa dianggap sebagai skenario penggagalan atau tunda pemilu," pungkas Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya