Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bloomberg: Ketika Dunia Sibuk Hadapi Covid-19, China Rebut Lebih Banyak Wilayah Laut China Selatan

SENIN, 26 DESEMBER 2022 | 14:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China diyakini telah mereklamasi beberapa lahan kosong di Laut China Selatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya ketika sebagian besar dunia sibuk menangani pandemi Covid-19.

Sebuah laporan dari Bloomberg menyebut kapal-kapal milisi China aktif terlibat dalam perebutan wilayah baru di Laut China Selatan. Perampasan tanah kali ini terjadi di wilayah yang sebelumnya tidak ditempati oleh China.

China saat ini telah membangun formasi daratan di Eldad Reef di Spratly utara dan di Lankiam Cay, yang dikenal sebagai Pulau Panata di Filipina.


Formasi dibangun selama setahun terakhir ketika China menghadapi protes, gelombang Covid, dan Xi Jinping juga membuka jalan untuk masa jabatan ketiganya.

Dalam laporannya, Bloomberg membandingkan gambar Eldad Reef yang diambil pada tahun 2014 dengan foto yang diambil pada minggu pertama bulan November.

Hasilnya ditemukan lubang besar, tumpukan puing, dan jalur ekskavator di sebuah lokasi yang hanya akan terlihat sebagian saat air pasang. Ekskavator hidrolik amfibi digunakan dalam proyek reklamasi lahan.

Foto-foto Eldad Reef yang diambil pada tahun 2014 oleh militer Filipina hanya memperlihatkan sebuah kapal maritim Tiongkok yang sedang membongkar muatan ekskavator hidrolik amfibi.

Spratly terletak di area yang sangat penting untuk perdagangan global dan regional karena dekat dengan jalur pelayaran dan dapat menjadi sangat penting jika terjadi perang.

China telah membangun beberapa instalasi di beberapa bagian pulau Spratly dan juga melakukan militerisasi dengan pelabuhan, landasan pacu, dan infrastruktur lainnya.

Namun kali ini, ada instalasi di Eldad Reef dan juga di Lankiam Cay, Whitsun Reef, dan Sandy Cay. Bagian Whitsun Reef dan Sandy Cay yang sebelumnya terendam sekarang berada secara permanen di atas garis air pasang.

Masih belum jelas apakah China akan memiliterisasi pulau-pulau ini, tetapi perkembangan ini mengkhawatirkan Filipina.

“Kami sangat prihatin karena kegiatan seperti itu bertentangan dengan Deklarasi Perilaku di Laut China Selatan yang berusaha menahan diri dan Penghargaan Arbitrase 2016,” kata Kementerian Luar Negeri Filipina, mengutip laporan yang diterbitkan oleh Bloomberg.

China telah menegaskan haknya atas 80 persen Laut China Selatan berdasarkan peta tahun 1947 yang menunjukkan tanda-tanda samar yang oleh negara tersebut disebut sebagai "sembilan garis putus-putus".

Filipina, Taiwan, Malaysia, Vietnam, dan Brunei mengklaim Laut China Selatan dan telah menyatakan kemarahan mereka terhadap Beijing.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya