Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein atau dikenal “Wanita Emas" saat memberi klarifikasi/Net
Sebuah video dari Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein atau dikenal “Wanita Emas" kembali mendadak viral. Kini, isinya berupa klarifikasi atas isu dugaan pelecahan terhadap dirinya oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari.
Hasnaeni menyatakan, pengakuannya kepada sejumlah pimpinan parpol dalam rekaman video yang beredar di sejumlah platform media sosial (medsos) beberapa hari lalu, bukan suatu hal yang benar-benar terjadi.
"Saya Hasnaeni, (menyampaikan) Surat Pernyataan klarifikasi mengenai video saya yang beredar kemarin," ujar Hasnaeni dalam video yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/12).
Si Wanita Emas itu menyebutkan, video klarifikasinya itu direkam di Jakarta pada 11 Desember 2022.
Dalam rekaman itu, Hasnaeni tengah berada dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), mengingat dirinya ditahan Kejaksaan Agung karena tersangkut kasus dugaan korupsi penyimpangan dana PT Waskita Beton Precast tahun 2016-2020.
"Melalui surat (klarifikasi) ini saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketua KPU Hasyim Asyari beserta jajarannya, serta melalui surat ini saya menyatakan dan mengklarifikasi," sambungnya menegaskan.
Lebih lanjut, Hasnaeni mengurai sejumlah poin klarifikasi pernyatannya kepada pimpinan-pimpinan parpol yang notabene dinyatakan tidak lolos tahapan pendaftaran dan verifikasi administrasi oleh KPU RI.
"Video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang telah dilakukan Ketua KPU Hasyim Asyari, maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," ucapnya menerangkan.
Hasnaeni menyatakan hal tersebut tidak benar lantaran pada saat video direkam kondisinya tidak dalam keadaan stabil.
"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," urainya.
Selain itu, Hasnaeni juga menegaskan hubungan yang sebenarnya terbangun antara dirinya dengan Ketua KPU RI Hasyim Asyari.
"Bahwa pada faktanya hubungan saya yang ada selama ini antara Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, adalah hubungan yang bersifat profesional saja dan tidak lebih dari itu," tuturnya.
Karena itu Hasnaeni menyatakan, jika informasi dalam video pernyataannya kepada pimpinan-pimpinan parpol yang tak lolos pendaftaran dan verifikasi administrasi itu beredar, maka dapat dipastikan tidak benar.
"Bahwa saya memastikan jika di kemudian hari terjadi lagi kejadian serupa yang dilakukan oleh pihak manapun, saya nyatakan hal itu tidak benar," katanya.
"Demikian surat pernyataan dan klarifikasi ini saya buat agar diketahui seluruh pihak yang terkait dalam hal ini, serta saya tanda tangani secara sadar dan tidak di bawah tekanan pihak manapun," demikian Hasnaeni menutup.