Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Siap Bantu Taiwan dengan Senjata, China Tanggapi dengan Latihan Tempur

SENIN, 26 DESEMBER 2022 | 07:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan bantuan senjata ke Taiwan ditanggapi dengan digelarnya latihan militer oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu pada Minggu (25/12) waktu setempat.

Juru Bicara Komando Teater Timur Kolonel Shi Yi mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, bahwa latihan itu sebagai tanggapan tegas terhadap kolusi dan provokasi yang meningkat oleh Amerika Serikat dan Taiwan.

"Militer mengorganisir latihan bersama untuk kesiapan tempur dan serangan senjata di wilayah udara dan perairan di sekitar Taiwan,” kata Shi, tanpa menyebutkan lokasi pasti atau skala latihan tersebut, seperti dikutip dari Xinhua.


"PLA akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial China," katanya.

Pejabat China tidak mengungkapkan adanya dugaan "provokasi" AS, tetapi latihan tersebut berlangsung hanya dua hari setelah Presiden Joe Biden menandatangani Undang Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS tahun 2023 menjadi Undang-undang.

Anggaran militer Amerika untuk tahun fiskal 2023 mengotorisasi 10 miliar dolar AS untuk bantuan keamanan dan pengadaan senjata jalur cepat untuk Taiwan.

Kementerian Pertahanan China pada Sabtu mengecam RUU itu sebagai langkah lain yang "
sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan meningkatkan risiko konflik militer langsung antara Washington dan Beijing.

Taiwan sejauh ini belum mengomentari perkembangan tersebut.

Memerintah sendiri sejak 1949, Taiwan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Beijing. Sementara itu China memandangnya sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayahnya.

Sementara secara resmi mengikuti kebijakan Satu China dan mengakui kedaulatan Beijing atas pulau itu, Washington secara aktif mendukung Taipei.

Presiden Joe Biden pada Jumat (23/12) menandatangani Undang Undang Otorisasi Pertahanan Nasional menjadi Undang-undang, RUU pembelanjaan pertahanan besar-besaran dengan ketentuan yang akan memberi anggota layanan kenaikan gaji, dukungan dana untuk Ukraina dan Taiwan, dan membatalkan mandat vaksin Covid-19 militer AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya