Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Isu Tunda Pemilu Kencang Lagi, RG: Murni Masalah Rezim, Jokowi Tak Punya Kader yang Bisa Jaga Dia

SABTU, 24 DESEMBER 2022 | 19:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jelang 400an hari menuju pencoblosan Pemilu Serentak 2024, isu penundaan Pemilu Serentak 2024 kembali mengemuka, bahkan disampaikan oleh pemangku kebijakan. Hal ini mengundang tanya terkait sebabnya.

Menurut pengamat politik Rocky Gerung, menunda pemilu mesti memiliki alasan yang kuat. Sementara, pihak-pihak yang menyampaikan wacana ini tidak terlihat bisa menunjukan hal itu terjadi di Indonesia.

Sebagai contoh, mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini menyebutkan beberapa indikator yang bisa dijadikan alasan namun tak lagi terjadi.

"Bagi kita, pengamat, tahu bahwa apa sebabnya, (misal) ekonomi. Apakah ekonomi buruk? Bukan kah presiden Jokowi bilang bahwa Indonesia jauh di atas negara-negara lain di Asia? Jadi apa masalahnya?" tanya Rocky.

"Apakah karena masih ada (perang) Ukraina (dengan Rusia), ketegangan itu padahal masuk musim dingin mereda tuh. Jadi apa intinya? Apa (karena) masih ada Covid? Jokowi sendiri bilang kita berhasil tangani Covid, bahkan dibilang PBB mengacungi jempol ke kita," sambungnya.

Dari situ, Rocky menilai bahwa penundaan pemilu tidak memiliki satu pun alasan, karena tidak ada kondisi kedaruratan.

Melainkan, Rocky melihat satu alasan di luar kedaruratan yang membuat isu penundaa pemilu terus diagungkan oleh pemangku kebijakan, di mana akhir-akhir ini disampaikan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Matallitti.

"Satu-satunya alasan adalah persaingan politik hari ini itu tidak mungkin dimenangkan oleh calon yang diajukan oleh presiden, terutama Ganjar tuh," tuturnya.

Belakangan, lanjut Rocky menjelaskan, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah istilah yang terkesan mendukung Ganjar Pranowo yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan.

Bahkan, ia juga mencatat ada lembaga survei yang mencatat hasil penelitian kulitatifnya, di mana menunjukan elektabilitas Ganjar justru tercatat tinggi.

"Saya baca ada survei yang mengatakan Ganjar sudah 42 persen. Itu artinya to good to be true, dan kita bisa tahu kenapa dia bisa 42 persen. Karena diminta untuk dinyatakan 42 persen. Dan sangat mungkin juga terbalik tuh, Ganjar 24 (persen) Anies (Baswedan) yang 42 (persen)," sambungnya.

Maka dari itu, Rocky cenderung melihat isu penundaan pemilu yang kembali digulirkan adalah untuk menjegal calon presiden (capres) 2024 yang telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem, yaitu Anies Baswedan.

"Satu-satunya alasan adalah persaingan poltik hari ini itu tidak mungkin dimenangkan oleh calon yang diajukan oleh presiden, terutama Ganjar tuh," tuturnya.

"Jadi, yang jadi masalah adalah Pak Jokowi enggak punya kader untuk menjaga dia nanti itu. Itu masalahnya, sehingga mesti ditunda. Jadi masalah pertama adalah masalah kepentingan rezim itu sendiri," demikian Rocky menambahkan. 

Populer

Terganjal Kasus KTP-el, Ganjar Pranowo Sulit Diusung PDIP pada Pilpres 2024

Senin, 27 Maret 2023 | 07:36

Bersama Sang Istri, Bupati Kapuas Ben Brahim Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi

Selasa, 28 Maret 2023 | 11:54

Kamaruddin Simanjuntak Minta Penetapan Tersangka Kliennya Diuji Bareskrim

Senin, 27 Maret 2023 | 00:07

Dubes Yusron Ihza Dilantik jadi Komisaris di PTDI

Jumat, 24 Maret 2023 | 04:51

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Ini 2 Lembaga Survei yang Dibayar Tersangka Ben Brahim dan Ary Egahni untuk Dongkrak Elektabilitas

Rabu, 29 Maret 2023 | 10:35

Istri Pamer Gaya Hidup Mewah, Kapolri Diminta Copot Kabareskrim

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:10

UPDATE

Muslim: Copot Ahok dan Nicke dari Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 09:12

Italia Keluarkan RUU Larang Pakai Bahasa Asing, Sanksi Hingga Rp 1,6 Miliar

Minggu, 02 April 2023 | 08:56

Kilang Dumai Meledak, Komisi VII: Ada Masalah Sistemik di Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 08:55

Penolakan Israel Justru Perkuat Elektabilitas Ganjar Pranowo

Minggu, 02 April 2023 | 08:53

Kecewa RI Batal jadi Tuan Rumah, Legislator Gerindra: Piala Dunia Murni Pertarungan Olahraga

Minggu, 02 April 2023 | 08:40

Soal Perempuan Tanpa Hijab Diserang, Presiden Iran: Itu Masalah Hukum

Minggu, 02 April 2023 | 08:24

AS Sebar 11 Relawan Peace Corps ke Tiga Provinsi di Indonesia

Minggu, 02 April 2023 | 08:04

Arab Saudi Imbau Jemaah Umrah Tak Bawa Banyak Uang Tunai dan Barang Mewah

Minggu, 02 April 2023 | 07:37

Rusia Dirotasi jadi Presiden Dewan Keamanan PBB, Ukraina Geram: Lelucon!

Minggu, 02 April 2023 | 07:20

Kejahatan Rasial Meningkat, Georgia Keluarkan Resolusi Anti-Hindufobia

Minggu, 02 April 2023 | 07:01

Selengkapnya