Partai Solidaritas Indonesia/Net
Dalam kurun dua tahun ke belakang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai ditinggalkan sejumlah elite mereka. Di antara alasannya adalah karena sudah tak sejalan dengan langkah politik partai tersebut.
Namun, Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, memastikan tidak masalah sistemik terkait banyaknya kader yang mengundurkan diri.
Meski begitu, August mengungkap bahwa beberapa kader yang mundur itu sempat meminta fasilitas yang tidak bisa diberikan sepenuhnya oleh PSI.
“Yang ada sebenarnya, bisa dikatakan, dari teman-teman yang mengundurkan diri itu ingin mendapatkan perhatian. Bentuk perhatian ini, mungkin ingin dipromosikan untuk jenjang berikutnya atau dari sisi perhatian yang sifatnya fasilitas,†jelas August dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (21/12).
August melanjutkan, selama ini PSI selalu mengandalkan semangat kader untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Menurutnya, PSI tidak memiliki banyak anggaran yang bisa memenuhi keinginan kader-kader yang mundur tersebut.
“Kemarin, kita bersyukur bisa lolos verifikasi faktual dengan mengandalkan semangat juang dan kerja keras teman-teman di lapangan,†kata August.
August menilai tuntutan kader yang mundur itu lumrah diajukan. Namun, tuntutan itu belum bisa dikabulkan karena PSI masih harus berjuang agar lolos menjadi peserta Pemilu 2024.
Dalam proses itu, PSI sebagai partai baru cukup kedodoran.
“Kami juga mengajukan proposal kepada donatur yang mana donatur itu bukan berarti membelenggu kami dari sisi kebijakan. Jadi, jika kita sangat diharapkan oleh teman-teman yang mengundurkan diri untuk memfasilitasi mereka, kita belum memadai secara materi. Kita masih berjuang,†demikian August.
Sejumlah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kerap muncul di media sosial menyatakan mundur dari partai tersebut. Terbaru adalah Rian Ernest yang mengaku mundur demi kepentingan bersama.
Sebelumnya, Michael Victor Sianipar juga mundur dari PSI dan sekaligus dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta.
PSI diketahui kerap mengkritisi kebijakan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun, kader PSI yang mundur seperti Tsamara Amany dan Surya Tjandra secara tegas mendukung langkah politik Anies Baswedan untuk maju sebagai Calon Presiden 2024.