Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana dalam Kongres Ikatan Mahasiswa Sistem Informasi Jawa Barat di Bandung, Kamis (15/12)/Ist

Politik

Gde Siriana Ajak Mahasiswa Usut Dugaan Manipulasi Pemilu

KAMIS, 15 DESEMBER 2022 | 17:26 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Peranan mahasiswa dalam kontestasi Pemilu Serentak 2024 diharapkan tidak hanya ikut dalam manuver politik partai, tetapi bisa ikut mengusut dugaan-dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan proses pesta demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana dalam Kongres Ikatan Mahasiswa Sistem Informasi Jawa Barat di Bandung, Kamis (15/12).

"Terkait pemilu 2024, mahasiswa jangan terjebak dengan agenda parpol dan relawannya. Justru mahasiswa harus mampu menjelaskan manipulasi pemilu, sebagai kelompok yang rasional," ujar Gde.


Dia menjelaskan, isu yang mencuat beberapa hari jelang penetapan partai politik (parpol) peserta Pemilu Serentak 2024 seharusnya bisa didorong untuk diungkap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI oleh kelompok mahasiswa.

"Tugas mahasiswa milenial hari ini, masih sama dengan tugas mahasiswa di era sebelumnya. Menyuarakan kebenaran dan melawan ketidakadilan," tuturnya.

Terkhusus untuk mahasiswa yang konsen dalam bidang Sitem Informasi, menurutnya banyak yang bisa dilakukan. Sebagai contoh, ia menyebutkan adanya kebutuhan pengembangan demokrasi digital yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.

"Sosmed hari ini tidak hanya media untuk menyampaikan gagasan atau pendapat. Tapi juga media framing dan manipulasi untuk membelah masyarakat. Contohnya dari kasus Sambo hingga Kanjuruhan. Polarisasi yang tajam di masyarakat berubah jadi solidaritas sosial," ucap Gde Siriana.

"Artinya, ada isu tertentu yang dapat membatasi upaya-upaya membelah masyarakat yaitu isu kemanusiaan. Dan ini harus diperhatikan gen Z yang saat ini berstatus mahasiswa, terkait isu-isu yang dapat mendapat dukungan masyarakat," sambungnya.

Lebih lanjut, Gde Siriana mengurai empat indikator demokrasi yang berjalan dengan baik dijalankan oleh pemerintahan dalam satu negara bersama seluruh unsur di dalamnya.

Dia menyebutkan di antaranya pemilu, kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, law enforcement, dan upaya yang sungguh dari pemeirntah untuk menyejahterakan rakyatnya.

Di sisi lain, mahasiswa yang adalah bagian dari digital natives, hari ini justru belum bisa memanfaatkan medsos untuk menyuarakan kebenaran secara optimal. Pemanfaatan medsos untuk melakukan kritik atau tuntutan terhadap pemerintah, dan membangun solidaritas sosial, juga belum masif," ungkapnya.

"Berbeda dengan terjadi pada fenomena solidaritas masyarakat di Mesir. Diawali oleh gerakan medsos, diakhir dengan jatuhnya Hosni Mubarak," demikian Gde Siriana memberikan contoh konkret pentingnya pengelolaan perkembangan digital dalam demokrasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya