Berita

Tentara di Kosovo memeriksa sebuah truk yang menghalangi jalan ke perbatasan dengan Serbia/Net

Dunia

Ketegangan Memuncak di Kosovo, Orang-orang Serbia Memblokir Jalan

SENIN, 12 DESEMBER 2022 | 06:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketegangan terus meningkat antara Kosovo dan Serbia ada Minggu (11/12).

Sehari Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dia akan meminta pasukan penjaga perdamaian pimpinan NATO di Kosovo untuk mengizinkan penempatan 1.000 tentara Serbia di Kosovo utara yang berpenduduk Serbia, orang-orang memblokir jalan dengan kendaraan berat dan truk.

Penghalang jalan yang dibangun di hari kedua kerusuhan, yang menurut orang Serbia didirikan untuk memprotes penangkapan mantan perwira polisi Serbia Kosovo baru-baru ini, dilakukan setelah terdengar suara tembakan dan ledakan.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan dari kekerasan yang pecah pada malam 10-11 Desember.

Ledakan dan penembakan dilaporkan saat ketegangan meningkat antara etnis Albania dan etnis Serbia setelah enam penghalang jalan dipasang sebagai solidaritas atas penangkapan mantan perwira itu.

Misi penegakan hukum Uni Eropa, yang dikenal sebagai EULEX, melaporkan bahwa sebuah granat kejut dilemparkan ke patroli pengintaian EULEX, tulis Washington Post.

EULEX, yang memiliki sekitar 134 petugas polisi Polandia, Italia, dan Lituania yang dikerahkan di utara, meminta "mereka yang bertanggung jawab untuk menahan diri dari tindakan yang lebih provokatif" dan mendesak lembaga Kosovo "untuk membawa para pelaku ke pengadilan."

Perwakilan Tinggi UE Josep Borrell mengatakan UE tidak akan mentolerir serangan terhadap EULEX atau penggunaan kekerasan, tindakan kriminal di utara.

Dalam cuitannya di Twitter, Borrell menegaskan agar semua pihak menghindari eskalasi.

“Barikade harus segera disingkirkan oleh kelompok Serbia Kosovo. Ketenangan harus dipulihkan, semua aktor harus menghindari eskalasi,” katanya.

Amerika melalui kedutaannya di Pristina dan Beograd mengatakan bahwa Amerika Serikat sangat prihatin dengan situasi ini

"Kami meminta semua orang untuk menahan diri secara maksimal, mengambil tindakan segera untuk mencapai penurunan situasi, dan untuk menahan diri dari tindakan provokatif," kata Kedutaan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya