Berita

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani/Net

Dunia

Iran: Sanksi Australia Campuri Urusan Dalam Negeri Teheran

MINGGU, 11 DESEMBER 2022 | 12:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sanksi yang dikeluarkan oleh Australia pada individu dan institusi Iran, dinilai sebagai tindakan intervensi terhadap urusan dalam negeri Teheran.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani pada Sabtu (10/12) mengecam tindakan Australia karena terlalu banyak ikut campur serta melanggar hak-hak warganya.

"Pemerintah Australia selama bertahun-tahun telah melanggar hak-hak dasar penduduk asli Australia, tahanan dan pengungsi," kata Nasser seperti dimuat Xinhua.


Nasser juga menuduh pemerintah Australia memberikan perlindungan kepada kelompok pemberontak yang dilarang di Iran.

"Australia juga memberikan perlindungan kepada kelompok teroris dan separatis anti-Iran," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Australia mengumumkan sankisi terhadap enam warga Iran dan polisi moralitas Iran serta pasukan sukarelawan Basij karena telah melakukan pelanggaran HAM selama protes Mahsa Amini.

Protes meletus di beberapa daerah di Iran dan semakin meluas sejak laporan kematian seorang gadis berusia 22 tahun, Mahsa Amini di penjara moral karena diduga tidak mematuhi aturan hijab yang diberlakukan negara.

Besarnya protes dan jumlah korban tewas akibat kerusuhan, Iran menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya telah sengaja menghasut kerusuhan dan mendukung teroris di negara itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya