Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia Sambut Keputusan India Tak Dukung Batas Harga Minyak G7

MINGGU, 11 DESEMBER 2022 | 11:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia menyambut baik keputusan India yang tidak mendukung batasan harga minyak Rusia yang ditetapkan oleh G7 dan sekutunya.

Apresiasi disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak saat bertemu dengan Duta Besar India untuk Rusia, Pavan Kapoor pada Jumat (9/12).

"Wakil Perdana Menteri menyambut baik keputusan India untuk tidak mendukung batasan harga minyak Rusia, yang diberlakukan pada 5 Desember oleh negara-negara G7 dan sekutunya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip ANI News.


Novak menekankan Rusia secara bertanggung jawab memenuhi kewajiban kontraknya untuk pasokan sumber daya energi, mendiversifikasi ekspor energi ke negara-negara di timur dan selatan di tengah krisis energi.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia, impor minyak Rusia ke India naik menjadi 16,35 juta ton dalam delapan bulan pertama tahun 2022. Khususnya, India terus mengimpor minyak dari Rusia meskipun perang sedang berlangsung antara Moskow dan Kyiv.

Selama musim panas, Rusia menduduki peringkat kedua dalam hal pengiriman minyak ke India. Selain itu, pengiriman produk minyak dan batubara juga meningkat.

Dalam pertemuan dengan Pavan Kapoor, Novak mengundang Menteri Perminyakan dan Gas Bumi Hardeep Singh Puri untuk mengikuti forum internasional, Pekan Energi Rusia 2023, yang rencananya akan diselenggarakan di Moskow pada 11-13 Oktober 2023.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mencatat rekor pertumbuhan perdagangan antara Rusia dan India. Kapoor dan Novak menyatakan keinginan untuk melanjutkan interaksi, meningkatkan kerja sama perdagangan sumber daya energi seperti minyak, produk minyak bumi, gas alam cair, batu bara, dan pupuk.

Novak juga menawarkan kerjasama kepada India untuk menyewa dan membangun kapal berkapasitas besar agar tidak bergantung pada larangan layanan asuransi dan penyewaan kapal tanker di Uni Eropa dan Inggris, kata pernyataan itu.

Pada September, negara-negara G7 sepakat untuk memberlakukan batasan harga impor minyak dari Rusia. Novak menggambarkan batasan harga pada minyak Rusia sebagai "tindakan anti-pasar" yang mempengaruhi rantai pasokan.

“Pengenalan batas harga minyak Rusia adalah tindakan anti-pasar. Ini mengganggu rantai pasokan dan secara signifikan dapat memperumit situasi di pasar energi global. Mekanisme non-pasar seperti itu mengganggu sistem perdagangan internasional secara keseluruhan dan menjadi preseden yang berbahaya di pasar energi," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya