Berita

Ketua Tata Sons, Natarajan Chandrasekaran/Net

Dunia

Berupaya Ambil Alih Posisi China, Tata Group Mulai Rambah Sektor Semikonduktor di India

MINGGU, 11 DESEMBER 2022 | 08:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sektor manufaktur semikonduktor menjadi salah satu peluang bisnis yang mulai banyak di rintis oleh perusahaan multinasional, menyusul melemahnya pasokan chip dari raksasa manufaktur China akibat pandemi Covid-19.

Untuk mengisi kekosongan tersebut, perusahaan multinasional asal India, Tata Group, mulai berencana untuk memperluas ekspansinya dan menjadi bagian penting dari rantai pasokan chip global.

"Tata Group akan mulai memproduksi semikonduktor di India dalam beberapa tahun," ujar Ketua Tata Sons, Natarajan Chandrasekaran seperti dimuat Nikkei Asia pada Kamis (8/12).


Upaya tersebut, dikatakan Chandrasekaran, akan didukung oleh bisnis komponen elektornik Tata yang telah dibangun grup itu sejak tahun 2020.

"Kami telah menciptakan Tata Electronics, di mana kami akan mendirikan bisnis pengujian perakitan semikonduktor," ujarnya.

"Kami akan berdiskusi dengan banyak pemain untuk meningkatkan kemungkinan kemitraan dengan produsen chip yang ada," tambah Chandrasekaran.

Chandrasekaran menjelaskan jenis semikonduktor yang akan difokuskan Tata ialah produksi chip hulu yang disebut pabrik fabrikasi wafer, atau fab.

"Tata akan melihat kemungkinan untuk meluncurkan platform fabrikasi chip hulu," kata Chandrasekaran.

Bisnis semikonduktor hulu disebutnya lebih menantang baik secara teknologi maupun finansial dibandingkan dengan proses perakitan dan pengujian hilir.

Untuk merealisasikan tujuan Tata, Chandrasekaran mengatakan perusahaan konglomerat India itu berencana menginvestasikan hingga 90 miliar dolar AS atau setara Rp 1.404 triliun selama lima tahun ke depan.

Selain di bidang semikonduktor, Tata disebut Chandrasekaran juga akan merambah bisnis baru lainnya yang banyak diminati yakni kendaraan listrik dan aplikasi belanja online serta produk keuangan elektronik.

"Perusahaan sedang dalam proses memulai bisnis baru seperti pembuatan EV dan baterai EV, produksi energi terbarukan, dan pengembangan 'aplikasi super' yang memungkinkan pengguna membeli barang dan jasa, dan produk keuangan," jelasnya.

Menurut Moneycontrol, Tata dengan cepat beralih ke bisnis zaman baru yang menjanjikan di era pasca-Covid 19.

Tata telah mengakuisisi Tejas Networks 5G untuk memperbesar jaringan telekomunikasi di era 5G.

Tata Digital juga mengakuisisi bisnis e-niaga termasuk BigBasket dan 1mg, serta berinvestasi di Curefit, untuk mencapai ambisinya aplikasi super.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya