Berita

Drone UAV di landasan Iran/Net

Dunia

Tiga Organisasi Rusia Terancam Sanksi AS atas Pembelian Drone Iran

SABTU, 10 DESEMBER 2022 | 10:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiga organisasi Rusia terancam sanksi Amerika Serikat atas dugaan pembelian drone Iran yang digunakan untuk melakukan serangan oleh militer Moskow ke Ukraina.

Ancaman tersebut diumumkan Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby selama pengarahan Gedung Putih pada Jumat (9/12) waktu setempat.

Kirby mengatakan sanksi akan diberlakukan terhadap entitas di garis depan dalam hal memperoleh dan menggunakan drone Iran.

Dilaporkan AFP, Kirby menyebut Pasukan Dirgantara Rusia dan Pusat Penerbangan Tak Berawak Negara ke-924 dari Kementerian Pertahanan Rusia sebagai dua organisasi yang akan dikenai sanksi, tetapi tidak menyebutkan yang ketiga.

Kirby lebih lanjut menuduh bahwa Rusia dan Iran sedang dalam proses membangun fasilitas produksi bersama untuk kendaraan udara tak berawak.

"Rusia berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan," ujar Kirby.

“Kami juga telah melihat laporan bahwa Moskow dan Teheran sedang mempertimbangkan pembentukan jalur produksi bersama untuk drone mematikan di Rusia. Kami mendesak Iran untuk berbalik arah (dan) tidak mengambil langkah-langkah ini," ujarnya.

Washington telah mengklaim Moskow memperoleh senjata dan drone Iran secara ilegal – yang melanggar sanksi yang dikenakan pada Teheran – dan menampilkannya sebagai produksi di Rusia.

Tudingan Washington seenada dengan apa yang disampaikan Kyiv, di mana mereka menegaskan bahwa drone yang menyerang sasaran di seluruh Ukraina adalah milik Iran dan sebagian besar mengandung komponen dan elemen buatan AS dari sejumlah negara lain, termasuk Ukraina sendiri.

Baik Moskow maupun Teheran telah membantah tuduhan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada bulan Oktober bahwa negaranya tidak mengirim, juga tidak akan mengirim, senjata apa pun ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina. Ketika itu ia menjelaskan bahwa pejabat Iran yakin konflik tersebut harus diselesaikan secara damai.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya