Berita

Doug Emhoff, tengah, suami Wakil Presiden Kamala Harris, berbicara selama diskusi meja bundar dengan para pemimpin Yahudi tentang kebangkitan antisemitisme, di Gedung Putih/Net

Dunia

Suami Kamala Harris Prihatin Ada Epidemi Kebencian dan Kebangkitan Antisemitisme di AS

KAMIS, 08 DESEMBER 2022 | 11:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

"Epidemi Kebencian" menjadi tema serius yang dibawakan Doug Emhoff, suami dari Wakil Presiden AS Kamala Harris, dalam pidato pembukaan diskusi meja bundar Gedung Putih pada Rabu (7/12).

Emhoff  begitu prihatin dan cemas dengan kebangkitan antisemitisme di Amerika Serikat.

"Ada epidemi kebencian yang dihadapi negara kita," katanya seperti dikutip dari AFP.


“Biar saya perjelas: kata-kata itu penting. Orang-orang tidak lagi mengucapkan bagian yang sunyi dengan lantang, mereka meneriakkannya,” tambahnya. Menekankan bahwa semua warga tidak boleh tinggal diam.

Emhoff  bergabung dengan selusin pemimpin dari komunitas Yahudi, termasuk perwakilan dari Hillel, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, dan Persatuan Ortodoks.

Pertemuan itu terjadi di tengah gelombang komentar dan tindakan anti-Yahudi dari orang-orang terkemuka.

Rapper Kanye West, atau yang dikenal sebagai Ye, menghadapi kritik luas karena membuat pernyataan antisemit. Baru-baru ini, Ye bertemu dengan mantan Presiden Donald Trump dan supremasi kulit putih Nick Fuentes di Mar-a-Lago, memuji Adolf Hitler dan Nazi di acara radio Alex Jones, dan diskors dari Twitter minggu lalu setelah memposting gambar swastika .

Dalam pertemuan meja bundar itu, hadir pula Duta Besar Deborah Lipstadt, utusan khusus Biden yang memantau antisemitisme di seluruh dunia. Ia mengatakan,  banyak orang tidak menganggap serius antisemitisme.

"Sudah terlalu lama, kebencian terhadap Yahudi diremehkan. Ini adalah ancaman yang sangat nyata bagi orang Yahudi, dan itu saja akan membuatnya layak untuk diperjuangkan dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap kekuatan kita, " kata Lipstadt.

Gedung Putih meminta ide-ide peserta tentang bagaimana pemerintah dapat mengatasi gelombang antisemitisme yang meningkat di dalam negeri.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa kebencian, kefanatikan, antisemtisme, dan penyangkalan Holocaust adalah "menjijikkan" dan "tidak memiliki tempat di Amerika."

Dia melanjutkan dengan membuat daftar tindakan terbaru presiden dalam hal memerangi antisemitisme, antara lain  menetapkan Utusan Khusus untuk Memantau dan Memerangi Antisemtis memelalui Departemen Luar Negeri.

Pertemuan hari Rabu adalah masalah kebijakan profil tinggi pertama yang dipimpin Emhoff - pasangan Yahudi pertama dari seorang presiden atau wakil presiden - di Gedung Putih.

Emhoff mengatakan dia akan bekerja dengan para pemimpin Yahudi untuk terus memerangi antisemitisme di Amerika.

"Saya bangga hidup terbuka sebagai seorang Yahudi," kata Emhoff dalam sambutannya. "Saya tidak takut. Saya menolak untuk takut."

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya