Berita

Petugas polisi Israel berdiri di luar kediaman duta besar China di kota Herzliya, Israel tengah, 17 Mei 2020/Net

Dunia

Laporan: Israel Jadi Rumah Mata-mata China untuk Mengintai Para Pembangkang

KAMIS, 08 DESEMBER 2022 | 07:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China telah mendirikan ratusan 'stasiun layanan' di luar negeri untuk memantau para pembangkang politik. Israel menjadi salah satu negara yang menjadi rumah bagi operasi China semacam itu, di lokasi yang tidak diketahui, seperti dilaporkan Jerusalem Post, Rabu (7/12).

Safeguard Defenders, sebuah organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Spanyol, dalam laporan setebal 33 halaman mengatakan ada sebanyak 102 stasiun semacam itu di 53 negara yang digunakan China untuk  mengancam, mengintimidasi, dan memaksa target untuk kembali ke Tiongkok untuk kemudian 'disiksa'.

Safeguard Defenders mengutip laporan dari situs berita Tiongkok Our Jiangsu pada 29 April 2020, yang menggambarkan pertemuan antara Polisi Nantong dan Pusat Layanan Hubungan Tiongkok Luar Negeri, di mana “Xu Weisong dari stasiun kerja Israel,” berkontribusi pada rapat kerja polisi luar negeri Nantong.

Polisi Luar Negeri Kota Nantong dan Pusat Layanan Hubungan Tionghoa Perantauan adalah penghubung penting antara Nantong dan komunitas internasional serta melindungi hak dan kepentingan Nantong di luar negeri, menurut laporan itu.

Secara resmi, 'stasiun layanan' ini ada untuk membantu penduduk atau turis Tiongkok di negara tertentu, sebagai bagian dari asosiasi diaspora yang dimaksudkan untuk menyediakan jaringan yang positif dan bermanfaat di luar negeri.

CNN dalam laporannya pada September menulis dengan mengutip keterangan dari Kementeria Luar Negeri China bahwa stasiun layanan itu digunakan untuk membantu tugas-tugas seperti memperbarui SIM dan dokumentasi lainnya.

Kedutaan Besar China di Israel tidak menanggapi pertanyaan tentang stasiun tersebut.

Times of Israel
menulis, tidak ada bukti lebih lanjut yang diberikan untuk mendukung klaim bahwa China mengoperasikan kantor polisi rahasia di Israel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya