Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Green Strategy, Cara PLN Pimpin Transisi Menuju Energi Baru Terbarukan

RABU, 07 DESEMBER 2022 | 01:50 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Green strategy atau strategi hijau menjadi cata PT PLN (Persero) untuk memimpin program transisi energi nasional menuju energi baru terbarukan (EBT).

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam laporan tahun 2021 bertema "Optimasasi Strategi Mewujudkan Transisi Energi Berkenlanjutan".

"Kami menerapkan strategi green yang bertujuan untuk memimpin transisi energi Indonesia melalui peningkatan energi baru terbarukan (EBT) secara pesat dan efisien," kata Darmawan dikutip Selasa (6/11).


Saat ini, dikatakan Darmawan, PT PLN sedang beradaptasi dengan teknologi baru untuk EBT dan penyimpanan, agar dapat bersaing dengan pembangkit konvensional dan berekspansi ke sumber pembiayaan green fund yang
berbasis EBT.

"Hingga saat ini, program bauran energi PLN telah mencapai 12,74 persen dan ini berada 101 persen di atas target RKAP 2021 dan 89,2 persen dari target RJPP," tuturnya.

Untuk mendukung transformasi hijau tersebut, lanjutnya, PT PLN memiliki sejumlah inisiatif. Di antaranya adalah mengimplementasikan pengembangan pembangkit EBT dengan kapasitas 5,0 GW.

Sambungnya, meluncurkan boosters untuk EBT yaitu: co-firing biomassa untuk PLTU batu bara, penggantian diesel dengan pembangkit EBT, penggunaan PLTS pada lokasi bekas tambang dan terapung, serta pembangunan PLTA pada multipurpose.

"Serata meluncurkan pengembangan EBT skala besar yaitu PLTA dengan skema REBID (Renewable Energy Based Industry Development), panas bumi dan PLTS bersakala besar," katanya.

Pada sisi lain Darmawan menyadari, sebagaimana industri lainnya, kegiatan operasional PT PLN tentu menimbulkan risiko lingkungan seperti emisi gas rumah Kaca (GRK), timbulan limbah, serta penggunaan energi dan sumber daya alam yang berlebihan. Sehingga, berisiko pada keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan.

Oleh karena itu, lanjutnya, PT PLN melakukan mitigasi risiko lingkungan dengan menerapkan standar kepatuhan yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan.

"Setiap kegiatan kami memiliki relevansi dengan implementasi SNI ISO 14001:2015 atau ISO 14001: 2004 - Sistem Manajemen Lingkungan (SML)," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya