Berita

Presiden Joko Widodo ketika berkemah di lokasi yang akan menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN)/Net

Nusantara

Bloomberg: Proyek IKN Jokowi Berantakan

SELASA, 06 DESEMBER 2022 | 13:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo masih secara agresif mencari investor untuk proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN), bahkan ketika dunia tengah menghadapi krisis multi-dimensi dan dihadapkan pada ancaman resesi global.

Alhasil tidak sedikit pihak menilai proyek ini terasa sangat "dipaksakan". Ambisi Jokowi memaksanya untuk meninggalkan warisan, yang bahkan tanpa ia sadari sudah berantakan.

Sebuah tulisan di Bloomberg bertajuk "Ambitious plans to build Indonesia a brand new capital city are falling apart" menggambarkan betapa berantakannya proyek ambisius IKN.

Berselang tiga tahun setelah diumumkan untuk pertama kalinya oleh Jokowi, belum ada pihak yang sudah menandatangani kontrak yang mengikat untuk mendanai proyek IKN. Sementara segelintir investor baru menandatangani Letter of Intent (LoI) yang tidak memiliki komitmen tegas di dalamnya.

Jokowi sendiri menargetkan investasi asing untuk membiayai 80 persen proyek IKN yang dianggarkan mencapai 34 miliar dolar AS.

Momentum Presidensi G20 Indonesia telah dijadikan Jokowi sebagai kesempatan untuk menggaet pemilik modal. Dalam pidatonya pada 2 Desember, Jokowi mengklaim minat investasi di IKN mengalami kenaikan hingga 25 kali lipat. Meski demikian, sekali lagi, belum ada pihak yang menandatangani kontrak mengikat.

Terlepas dari upaya Jokowi yang semakin diburu waktu, investor asing masih sangat berhati-hati untuk menanamkan dananya di tengah krisis saat ini. Terlebih Jokowi akan menanggalkan jabatannya pada 2024 dan masa depan proyek ini masih diragukan.

"Investor asing sangat berhati-hati karena proyek ini masih dalam tahap awal," kata Dedi Dinarto dari Global Counsel.

Di samping itu, investor juga dinilai masih ragu dengan apakah mereka akan mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek semacam itu. Jika memang proyek berhasil, keuntungan sudah pasti didapat dalam jangka waktu yang lama.

"Tanpa investasi yang signifikan, visi presiden akan berantakan," tulis Bloomberg.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia David Sumual mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi global, negara maju sekali pun sedang berusaha untuk memperkuat diri dengan memprioritaskan agenda domestik. Sehingga proyek ibukota baru di negara lain mungkin tidak akan dilirik.

"Selama beberapa tahun ke depan, bahkan negara-negara terkaya pun cenderung akan memprioritaskan agenda domestik mereka sendiri," ucapnya.

Berkaca pada pengalaman, tidak sedikit juga yang meragukan keberhasilan proyek IKN. Dalam skala kecil, proyek Mass Rapid Transit (MRT) bahkan ditunda selama hampir 30 tahun karena masalah pembebasan lahan dan kendala pendanaan.

Sementara berbagai persoalan dan tantangan lain juga sudah mengantre.

Terlepas dari itu, para pakar juga dibuat bingung dengan ambisi Jokowi yang karena dianggap tidak bisa memprioritaskan yang seharusnya menjadi prioritas.

“Saya terkejut pemerintah menjalankan proyek tersebut mengingat pukulan ekonomi yang dialami negara akibat pandemi,” kata profesor di Universitas Nasional Singapura, Jamie Davidson.

“Bayangkan ke depan jika setiap presiden Indonesia merasa perlu meninggalkan warisan seperti ini. Ini seperti membakar uang," imbuhnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya